PDIP Yakin Jokowi Bakal ‘Tunggangi’ Golkar, untuk Cawe-cawe di Pemerintahan Selanjutnya” border=”0″ data-original-height=”360″ data-original-width=”640″ height=”225″ loading=”lazy” src=”https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjhtjv8MQKjyr3VsqBYUuTzH_b8_DBWWxRdfAcp7omQbUjlgW_Mf_7wVDZ65saoertm7n48-0nEjlUn0x9spZdFOmvg0iFzqHq6K8vOtq2riD567FZAFgFbJQW5ha8GH-MLx10uGqCN_hzCeWN4nYS2tTJBkSHwfK9mixf28Tbnasw_TBLE_791wYvh2qR/w400-h225-rw/vm90ibo.webp” width=”400″/>BANDA ACEH – Politikus PDIP Andreas Pareira mengaku tidak terkejut dengan ucapan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang mengakui partainya memiliki kedekatan dengan Presiden Joko WIdodo (Jokowi).Ia menduga, eks gubernur DKI Jakarta itu akan menunggangi partai beringin sebagai perpanjangan tangan untuk cawe-cawe di pemerintahan selanjutnya.
“Meskipun putaran Pileg atau pilpres ini belum selesai Jokowi secara gesit dan tangkas sudah mempersiapkan series cawe-cawe putaran berikut untuk memanfaatkan instrumen Politik mana yang bisa “ditunggangi” untuk tetap berkuasa, paling tidak pengaruhi kekuasaan pascapilpres atau pileg dan masa transisi kekuasaan ke depan,” ujar Andreas kepada Inilah.com, Jakarta, Senin (11/3/2024).
Andreas mengatakan, Jokowi memang ahlinya dalam hal cawe-cawe. Menurutnya, manuver politik ini sudah berlangsung sejak lama, diawali ketika berembus kabar soal perpanjangan masa jabatan presiden. Namun, tutur dia, beruntung usaha itu gagal.
“Kalau sebelum pileg atau pilpres kita sudah melihat drama series cawe-cawe, dimulai dari upaya jabatan 3 periode, menambah masa jabatan 2-3 tahun, namun kedua upaya ini tidak berhasil,” kata dia.
Selanjutnya, kata Andreas, Jokowi kembali bermanuver melalui eks Ketua MK Anwar Usman yang mengubah syarat pencalonan presiden dan wakil presiden, membuat anak sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka maju sebagai pasangan dari capres Prabowo Subianto.
“Series cawe-cawe selanjutannya adalah mendukung paslon 2 dengan semua instrumen kekuasaan yang bisa dimanfaatkan untuk memenangkan pasangan nomor 2,” ucap dia.
Andreas menilai, upaya yang dilakukan oleh Jokowi mendekati Golkar adalah manuver lanjutan demi bisa berkuasa secara tidak langsung.
“Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,” tutur dia.
Sebelumnya, Airlangga menyebut Presiden Jokowi dan partai yang identik dengan warna kuning itu memang sudah rapat, hal itu disampaikan ketika ditanya wartawan soal isu Jokowi bakal merapat ke Golkar.
“Pak Jokowi dan Partai Golkar memang sudah rapat,” ucap Airlangga disambut tawa petinggi Partai Golkar lainnya saat konferensi pers seusai rapat pleno bersama Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan kader Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Minggu (10/3/2024).
Airlangga menuturkan kedekatan itu tampak pada iklan-iklan Partai Golkar bersama Jokowi. Hal itu, menurut dia, menunjukkan kedekatan sekaligus kenyamanan Jokowi dengan Golkar.
“Karena sudah rapat, sudah beriringan, lihat saja iklan-iklan Partai Golkar bersama Pak Jokowi, sehingga tentu itu menunjukkan bahwa kedekatan Pak Jokowi dan kenyamanan Pak Jokowi dengan Partai Golkar,” ujarnya.