Sabtu, 16/11/2024 - 17:40 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pelajar SMP jadi Mualaf, Lalu Doain Mama Dikasih Hidayah, Pun Dikabulkan Allah

Kisah mengharukan datang dari Immanuel Tegar Wibowo. Ia menjadi mualaf dan membawa keluarganya masuk Islam saat ia masih berusia belia.

Hal itu bermula saat ia masih duduk di bangku kelas 2 SMP. Saat itu masih beragama Katolik. Ia merasakan ketertarikan pada Islam untuk pertama kalinya.

Di saat itu pula Immanuel Tegar Wibowo mulai belajar agama Islam dan memutuskan menjadi mualaf dengan segala rintangan yang dihadapi.

Lantas seperti apa perjalanan mualaf Immanuel Tegar Wibowo? Simak ulasan berikut.

Tertarik Islam karena sering nongkrong

Tegar, begitu ia kerap disapa menjadi seorang mualaf pada usia yang masih belia, yaitu saat dirinya baru menginjak kelas 2 SMP.

Ia pun menjelaskan awal mula ketertarikannya pada Islam hanya karena hal sederhana. Yaitu sering nongkrong dengan teman-temannya yang muslim.

“Jadi waktu SMP kelas 2, bertepatan dengan bulan Ramadhan, lingkungan saya ini akrab dengan orang-orang muslim,” ujar Tegar dikutip Hops.ID dari kanal Youtube Viral muallaf pada Minggu, 17 April 2022.

Lebih lanjut, Tegar mengenang saat dirinya menunggu teman-temannya yang salat tarawih. Ia pun merasa penasaran dan mulai mencari tahu lebih dalam tentang agama Islam.

“Jadi pas berdua itu, kita ngobrol yang lain salat,” ujar Tegar.

“Jadi penasaran dan nyari-nyari tahu kalau Islam tuh kaya gimana,” lanjutnya.

Membawa keluarga masuk Islam

Pada awalnya Tegar sempat mengalami pertentangan dari ibundanya. Namun pada akhirnya hati ibunya luluh dan mengizinkan Tegar menjadi seorang mualaf.

Ia pun membujuk ibunya untuk sama-sama masuk Islam. Meski pada tahun-tahun pertama menolak, namun pada akhirnya ibu tegar mengungkapkan keinginannya untuk menjadi seorang mualaf.

“Gar Mama mau masuk Islam,” ujar sang mama pada Tegar.

Tak hanya ibunda, kedua adik Tegar yang masih kecil pun ikut mengucapkan dua kalimat syahadat. Hal ini membuat Tegar merasa terharu.

“Yang pertama dikirim video adik saya Syahadat. Di situ dua adik kecil saya. Saya sedih ngeliat anak kecil gitu kan Syahadat. Terus dikirim lagi video ketiga pas mama Syahadat. Di situ saya seneng,” tuturnya.

Hal ini tak lepas dari doa-doa Tegar setiap malam yang meminta agar sang ibu diberi hidayah. Akhirnya doa Tegar tak sia-sia.

“Saya tuh setiap ini, doain mama, biar bisa nerima Islam, biar dikasih hidayah. Saya pesantren sudah 2 tahun, berarti selama 2 tahun itu doa saya paling itu aja biar mama dapet hidayah. Ya, dikabulin sama Allah, mama itu bisa masuk Islam,” pungkas Tegar.***


Reaksi & Komentar

أَوْ كَصَيِّبٍ مِّنَ السَّمَاءِ فِيهِ ظُلُمَاتٌ وَرَعْدٌ وَبَرْقٌ يَجْعَلُونَ أَصَابِعَهُمْ فِي آذَانِهِم مِّنَ الصَّوَاعِقِ حَذَرَ الْمَوْتِ ۚ وَاللَّهُ مُحِيطٌ بِالْكَافِرِينَ البقرة [19] Listen
Or [it is] like a rainstorm from the sky within which is darkness, thunder and lightning. They put their fingers in their ears against the thunderclaps in dread of death. But Allah is encompassing of the disbelievers. Al-Baqarah ( The Cow ) [19] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi