Senin, 18/11/2024 - 14:34 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pelaku Pembun*han Ayah dan Anak: “Saya Tikam Pake Gunting Karena Saya Sakit Hati Tidak Dibukakan Pintu”

BANDA ACEH  – Pria berinisial A alias Black berusia 20 tahun, yang membunuh ayah dan anak pengusaha roti, di depan Pesantren di jalan Poros Daya-Maros, kelurahan Taroada, kecamatan Turikale, kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, lantaran merasa sakit hati tidak dibukakan pintu dan ditendang oleh korban terlebih dulu. 

Pelaku menikam kedua korban menggunakan gunting. “Sakit hati ya, tapi tetap kita penyidik masih perdalam,” ujar AKBP Awaluddin, Kapolres Maros, Minggu (10/12/2023).

 A (20) alias Black ditangkap tim gabungan Jatanras Polres Maros dan Resmob Polda Sulsel, di sekitar wilayah kabupaten Maros. 

Usai melakukan penyelidikan dan olah TKP selama empat hari. Kapolres maros menjelaskan, polisi tengah mengumpulkan bukti dan memeriksa sejumlah saksi. Pelaku pembunuhan sadis inipun ditahan di Mapolres Maros. 

“Penyidik memperkuat alat bukti menjerat pelaku ini,” jelasnya. 

Sementara itu dihadapan polisi, pelaku menceritakan kronologis pembunuhan Makmur (ayah) 53 tahun dan Abdillah (anak) 27 tahun, pada Rabu (6/12) dini hari lalu. Pelaku mengaku emosi saat tidak dibukakan pintu. 

Pelaku sempat mengetuk dan menendang pintu Ruko (rumah toko) tersebut, kemudian korban Abdillah membuka pintu hingga terjadi perkelahian. “Saya ketuk-ketuk tapi tidak dibuka, saya tendang baru dibuka. Anaknya dulu, dia turun buka pintu saya dorong dia baru lari naik. Dia tendang saya dan berkelahi,” ungkap pelaku. 

Pelaku kemudian mengambil gunting kemudian menikam korban di lantai dua, kegaduhan tersebut membuat korban Makmur terbangun dan mengambil tongkat hingga memukul pelaku. 

“Saya tikam pake gunting, Berkelahi dulu saya, saya dapat gunting, Bapaknya bangun, dia ambil tongkat itu, dia pukuli saya, saya ambil (tongkat) baru saya pukul juga, berkelahi, dia jatuh baru saya ambil gunting,” tandasnya. 

Usai menikam kedua korban, pelaku masuk ke dalam kamar istri korban yang tengah terbaring sakit. Pelaku mengaku mengambil barang berupa HP dan kunci Mobil.

 “Masuk kamarnya ada istrinya disitu saya ambil HP sama kunci mobil. Saya kumpulkan saja dekat itu korban. Saya sudah emosi tidak sadar berapa kali (tikaman),” tambahnya. 

Sebelumnya diberitakan pembunuhan sadis pengusaha roti bapak dan anak di depan pesantren Darul Istiqamah Maccopa, kabupaten Maros, Sulsel. 

Peristiwanya sempat disaksikan anak perempuan  korban UH(22) melalui celah celah pintu. Pelakunya tidak dikenali (OTK) dan kabur setelah membantai Ayah dan saudara laki-laki UH


Reaksi & Komentar

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنتَ مَوْلَانَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ البقرة [286] Listen
Allah does not charge a soul except [with that within] its capacity. It will have [the consequence of] what [good] it has gained, and it will bear [the consequence of] what [evil] it has earned. "Our Lord, do not impose blame upon us if we have forgotten or erred. Our Lord, and lay not upon us a burden like that which You laid upon those before us. Our Lord, and burden us not with that which we have no ability to bear. And pardon us; and forgive us; and have mercy upon us. You are our protector, so give us victory over the disbelieving people." Al-Baqarah ( The Cow ) [286] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi