Novi menegaskan pengembalian uang itu tanpa ada paksaan.
Begitu juga saat penyerahan uang Rp1 miliar dari Agus ke yayasan milik Novi.
“Pada saat penyerahaan yang Rp 1 M juga di bank itu tanpa ada paksaan, karena kan dia yang datang ke bank, Mas Agus yang tanda tangan, jadi saksinya juga banyak sih,” terangnya.
Novi menyebut ia memiliki bukti berupa video dan rekaman suara terkait penyerahan uang tersebut ke yayasan, tanpa ada paksaan.
Sebenarnya, dari awal Novi hanya ingin pihak Agus transparan terkait penggunaan dana donasi tersebut.
Sejak awal juga sudah jelas uang donasi tersebut akan digunakan Agus untuk pengobatan matanya.
“Pada saat aku datang saja sudah jelas, butuhnya untuk operasi secepatnya, pengobatannya,” terangnya.
Novi lantas menceritakan awal mula ia tergerak membuka donasi untuk Agus.
Bermula saat pihak Agus mengeluhkan pelayanan BPJS yang terlalu lama.
Novi kemudian membantu Agus, agar bisa segera mendapat pengobatan.
“Lah mindset aku, sebagai orang sehat, kan dia sakit butuh pertolongan cepat dong, aku tergerak hatinya untuk gimana nih caranya kita cari uang untuk bantu Mas Agus operasi,” urainya.
Dari awal, Novi juga tak pernah mengklaim kedua mata Agus tak bisa melihat sepenuhnya.
Berdasarkan pengakuan Agus, satu matanya masih ada kemungkinan bisa melihat.
Karena itu, Novi mengupayakan mencarikan donasi untuk membantu pengobatan mata Agus.
“Itu tuh waktu dia menjelaskan, yang kanan apa yang kiri saya lupa gak hafal.”
“95 persen tidak bisa melihat tapi yang satu lagi itu kemungkinan masih bisa dipertahankan,” terangnya.
Namun, kini justru ada kabar yang menyebut mata Agus sudah tidak bisa melihat sama sekali.
“Kalau emang dari awal dia ngomong kayak gitu, ngapain saya bilang itu untuk berobat,” jelasnya.
Novi pun merasa dipojokkan.
“Makanya kan, saya di sini jadi orang yang merasa kalau dibilang tersudut ya saya juga tersudut.”
“Kok bilang dari awal untuk operasi mata, terus sekarang bilangnya yang berbeda,” tandasnya.