HARIANACEH.co.id|Banda Aceh – Pemerintah Aceh mendukung dan mengapresiasi diselenggarakannya Sekolah Samara, sebagai upaya memberi pembekalan kepada para calon pengantin, yang diinisiasi oleh Penjabat Ketua TP PKK Aceh Ayu Marzuki bersama Forum Da’i Perbatasan.
Hal tersebut disampaikan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh Mawardi, saat membacakan sambutan Penjabat Gubernur Aceh, pada seminar dan peluncuran Sekolah SAMARA Forum Dakwah Perbatasan Angkatan I, di Anjong Mon Mata komplek Meuligoe Gubernur Aceh, Sabtu (9/12/2023).
“Pemerintah Aceh sangat mendukung gagasan membentuk sekolah SAMARA yang diinisiasi oleh Ibu Ayu Marzuki selaku Ketua TP PKK Aceh bersama FDP. Kegiatan ini tentu akan sangat membantu kerja-kerja pemerintah Aceh dan Kanwil Kementerian Agama, guna memastikan setiap calon pengantin yang akan menikah memiliki konsep dan kesiapan mental, kesehatan dan tanggungjawab yang kuat,” ujar Mawardi.
Mawardi menambahkan, Sekolah SAMARA yang diselenggarakan oleh FDP dan bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Aceh ini akan menjadi sebuah Kolaborasi yang baik dan diharapkan mampu menghasilkan banyak agenda-agenda perubahan yang positif bagi terbentuknya keluarga yang tangguh dan kuat.
“Menikah bukan hanya soal membangun hubungan sehari, seminggu atau setahun. Keluarga adalah proses yang butuh waktu lama, bahkan hingga akhir hayat memisahkan. Karena itu, tentu dibutuhkan pemahaman yang baik. Untuk itu, Sekolah Samara tentu menjadi salah satu media mendapatkan berbagai pengetahuan tentang hal itu,” kata Mawardi.
Apresiasi Eksistensi FDP
Dalam sambutannya, Mawardi juga mengapresiasi kehadiran dan eksistensi FDP di Aceh. Sebagaimana diketahui, sejak berdiri beberapa tahun silam, Yayasan Forum Dakwah Perbatasan (FDP) telah aktif berkiprah dalam melaksanakan syiar dan dakwah untuk menjaga akidah umat Islam di perbatasan.
“Kinerja FDP tidak sebatas menyampaikan dakwah, namun juga memberikan beasiswa kepada anak-anak keluarga masyarakat yang tinggal di perbatasan Aceh-Sumut. Selain itu, FDP juga berperan dalam pembangunan rumah ibadah serta bantuan modal ekonomi bagi masyarakat di daerah perbatasan,” kata Mawardi.
“Atas upaya-upaya itu, saya mewakili Penjabat Gubernur Aceh mengucapkan terima kasih atas kontribusi FDP yang begitu besar dalam menyelamatkan akidah umat, lewat pendekatan dakwah, sosial, pendidikan dan juga ekonomi,” imbuh Mawardi.
Hari ini, sambung Mawardi, FDP kembali mengukuhkan eksistensinya dalam upaya menyelamatkan umat dengan meluncurkan Sekolah SAMARA FDP Aceh Angkatan I. Inisiasi lahirnya sekolah ini, tentu beranjak pada kegelisahan Yayasan FDP terkait banyaknya persoalan rumah tangga yang muncul belakangan ini.
Sebagaimana diketahui, angka kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak, serta tingginya kasus perceraian di beberapa kabupaten dan Kota di Aceh, kini jadi persoalan tersendiri. Tingginya angka-angka kasus tersebut, tidak terlepas dari peran keluarga sebagai benteng pertama dalam membentuk keluarga yang sehat, tangguh dan bertaqwa kepada Allah.
Mawardi menambahkan, banyaknya kasus perceraian, tidak terlepas dari ketidaksiapan pasangan saat menjalani pernikahan. Padahal, semua orang mengetahui dampak buruk dari perceraian yang berimbas buruk pada anak, seperti terjadinya kualitas hidup yang rendah, penurunan nilai Akademik, kenakalan remaja dan hal-hal negatif lainnya.
“Karena itu, sangat penting bagi kita untuk menyiapkan generasi muda di Aceh, agar lebih bersiap diri, matang dan bertanggungjawab ketika memutuskan membangun rumah tangga. Landasan utama tentu bertaqwa pada Allah dengan tujuan mulia membentuk keluarga yang sakinah mawaddah warrahmah,” sebut Mawardi.
Di Aceh, selama ini kegiatan pembekalan pranikah bagi pasangan catin atau calon pengantin telah diselenggarakan oleh Kanwil Kementerian Agama Republik Indonesia Aceh. Kegiatan ini sangat efektif dan berguna menyiapkan para calon pengantin sebelum menanjak ke jenjang pernikahan. Karena itu, Pemerintah Aceh sangat menyambut baik kehadiran Sekolah Samara.