Pemerintah Sambut Baik Temuan Cadangan Migas Baru di Lepas Pantai Aceh

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH | – Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh Mahdinur mengatakan, keberhasilan pengeboran eksplorasi Timpan-1 di Offshore Andaman II oleh Premier Oil itu adalah berkat dukungan Pemerintah Aceh dan semua pihak.

Keberhasilan ini, kata Mahdinur, akan menjadi barometer keberhasilan ditemukannya giant oil and gas discovery di Offshore Andaman III oleh Repsol Oil yang direncanakan akan dimulai pengeboran eksplorasinya pada Agustus mendatang.

ADVERTISEMENTS

“Pengeboran nantinya berada di bawah regulator Badan Pengelola Migas Aceh batu BPMA,” kata Mahdinur kepada awak media, Rabu (13/7/2022).

ADVERTISEMENTS

Diketahui, penemuan cadangan minyak dan gas tersebut diperoleh setelah Premier Oil menyelesaikan pengeboran sumur eksplorasi Timpan-1 pada kedalaman air 4.245 kaki. Sumur dibor secara vertikal total pada kedalaman 13.818 kaki di bawah laut.

ADVERTISEMENTS

Berdasarkan pengujian, sumur mengalirkan gas sebesar 27 juta kaki kubik perhari (MMSCFD) dan 1.884 barel kondensat per hari (BOPD).

ADVERTISEMENTS

Premier Oil Andaman Ltd. akan segera melakukan studi evaluasi post drill untuk menentukan langkah eksplorasi selanjutnya dalam usaha mengkomersialisasikan penemuan ini di lepas pantai cekungan Sumatera Utara.

ADVERTISEMENTS

Deputi Perencanaan SKK Migas, Benny Lubiantara menyampaikan apresiasi kepada jajaran SKK Migas terkait dan Premier Oil atas kerja keras dan sinergi yang dilakukan sehingga berhasil ditemukan cadangan minyak dan gas bumi di Blok Andaman II.

ADVERTISEMENTS

“Atas nama SKK Migas, kami memberikan apresiasi atas penemuan cadangan migas di Blok Andaman II yang dioperasikan oleh KKKS Premier Oil,” kata Benny dalam keterangan resminya, Selasa (12/7/2022) kemarin.

Menurut Benny, komitmen bersama untuk mendorong eksplorasi di tahun 2022 yang lebih masif dibandingkan tahun lalu telah membuahkan hasil yang positif.

Ia menjelaskan bahwa penemuan ini tidak hanya kabar yang menggembirakan bagi Premier Oil sebagai operator, tetapi juga bagi industri hulu migas secara keseluruhan.

“Karena akan memberikan kontribusi bagi upaya pencapaian target 2030 yaitu produksi minyak 1 juta BOPD dan gas 12 milliar kaki kubik feet per hari (BSCFD),” ujar Benny.[]

Exit mobile version