Minggu, 17/11/2024 - 13:54 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pemimpin Jemaah Aolia Klarifikasi 'Telepon Allah', Mbah Benu: Saya Kontak Batin

BANDA ACEH – Pemimpin Jemaah Aolia, Raden Ibnu Hajar Pranolo atau biasa disapa Mbah Benu memberikan klarifikasi setelah ucapannya viral, yang menyatakan menelepon Allah SWT untuk menggelar Lebaran atau Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriyah lebih awal. 

Mbah Benu mengaku bahwa ucapannya tersebut hanya istilah dan maksud sebenarnya adalah perjalanan spiritualnya dan kontak batin dengan Allah SWT.

“Terkait pernyataan saya tadi pagi tentang istilah menelpon Gusti Allah subhanahu wata’ala, itu sebenarnya hanya istilah, dan yang sebenarnya adalah perjalanan spiritual saya, kontak batin dengan Allah subhanahu wata’ala. Apabila pernyataan saya yang menyinggung atau tidak berkenan, saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada semua pihak, terima kasih,” katanya dalam video yang dibagikan, pada Sabtu (6/4/2024). 

Jemaah Aolia di Padukuhan Panggang, Gunung Kidul, Yogyakarta, sebelumnya viral karena sudah lebih dulu merayakan Idulfitri 1445 Hijriyah, pada Jumat (5/4/2024). 

Adapun Jemaah Aolia kemudian viral di media sosial, serta beredar potongan video Mbah Benu yang menjelaskan soal penetapan Idulfitri tersebut.

“Saya tidak pakai perhitungan, saya telepon langsung kepada Allah SWT,” katanya dalam video viral yang beredar.

Mbah Benu menjelaskan saat bertanya kepada Allah mengenai kapan tepatnya 1 Syawal, dia mengaku mendapatkan jawaban bahwa Idulfitri 1445 Hijriyah jatuh pada Jumat (5/4/2024).

Bahkan, dia menyebut bahwa Allah akan menanggung perbuatannya, jika banyak mendapatkan kecaman dari orang lain setelah merayakan Idulfitri lebih awal dan berbeda dari pemerintah pusat. 

Selain itu, dia juga berpesan agar masyarakat terus merawat persatuan dan kerukunan satu sama lain, serta meminta jamaahnya untuk tidak mudah menyalahkan orang lain, termasuk soal perbedaan penetapan Idulfitri 1445 Hijriyah.

Sementara itu, pemerintah pusat sendiri diperkirakan akan menggelar sidang isbat penentuan 1 Syawal 1445 Hijriyah, pada Selasa (9/4/2024). 


Reaksi & Komentar

وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَانَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَٰكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ ۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۖ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ ۚ وَمَا هُم بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنفَعُهُمْ ۚ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۚ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنفُسَهُمْ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ البقرة [102] Listen
And they followed [instead] what the devils had recited during the reign of Solomon. It was not Solomon who disbelieved, but the devils disbelieved, teaching people magic and that which was revealed to the two angels at Babylon, Harut and Marut. But the two angels do not teach anyone unless they say, "We are a trial, so do not disbelieve [by practicing magic]." And [yet] they learn from them that by which they cause separation between a man and his wife. But they do not harm anyone through it except by permission of Allah. And the people learn what harms them and does not benefit them. But the Children of Israel certainly knew that whoever purchased the magic would not have in the Hereafter any share. And wretched is that for which they sold themselves, if they only knew. Al-Baqarah ( The Cow ) [102] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi