BANDA ACEH – Viralnya potongan video di YouTube soal Yusuf Mansur yang mengaku pernah menjadi Komisaris Grab, telah menjadi perbincangan hangat di sosial media.
Grab Indonesia secara tegas membantah bahwa Yusuf Mansur pernah menjabat sebagai Komisaris Grab. Head Corporate and Policy Communication Grab Indonesia Dewi Nuraini menegaskan, informasi tersebut tidak benar. Penceramah tersebut tidak pernah terdaftar dalam Grab.
Yusuf Mansur kembali buka suara soal bantahan tersebut. Sebelumnya, Yusuf Mansur menjelaskan jika dia pernah memegang posisi sebagai komisaris Grab. Namun posisi tersebut hanya dalam kurun waktu tertentu, yaitu saat Grab sedang penjajakan membeli dan berinvestasi di PayTren.
“Pada saya saat bicara tentang komisaris Grab, memang demikian adanya, silakan dikonfirmasi ke Grab. Tapi pada masa itu ya, di mana Grab memang sedang penjajakan dan dalam penjajakan dulu membeli Paytren, berinvestasi di Paytren,” kata dia.
Dalam pengakuan terbaru yang diunggah melalui akun instagramnya, Sabtu (9/10), Yusuf Mansur menegaskan dia tidak ngotot mengaku sebagai Komisaris Grab. Dia hanya ingin menjelaskan secara kronologinya.
“Dulu malah ada kontraknya. Pas jadi kontrak, jadinya Advisor. Dan masa itu, 2018, masa dekat2nya saya dg Grab, yang di bawah kepemimpinan Mr. Jason, Mr. Joel, Pak Ongki dan Pak Rizqi. Bila saya ngaku2, ya masalah lah saya. Dan ini sebenernya akibat “baik” dari mereka2 yang terus menerus membongkar tausiah2 lama, dan motong2. Alhamdulillaah,” tulis Yusuf Mansur.
Yusuf Mansur mengaku kebiasaannya dari dulu sampai sekarang isi ceramah maupun postingannya di sosial media selalu menjadi konsumsi publik. Jadi saat mendapatkan tawaran awal dari Grab, kata dia, posisinya adalah sebagai komisaris. Kemudian tawaran itu langsung dia ceritakan.
“Akhirnya, jadi advisor. Resmi. Saya inget koq, diacarakan segala. Saya dipakaikan jaket, dan keliling bbrp kota,” ujarnya.
Dalam postingannya tersebut, Yusuf Mansur mengatakan berkas kontrak dia menjadi advisor Grab dipegang oleh seseorang bernama Hari yang sudah almarhum.
“Tapi saya teramat yakin, Grab, megang salinannya. Atau malah aslinya. Saya ga minta juga koq. Saya ditawari,” katanya.