Jumat, 15/11/2024 - 13:01 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pengamat BRIN: Kami Tidak Ingin RI Berubah Jadi Kerajaan Jokowi!

BANDA ACEH – Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Ikrar Nusa Bhakti menegaskan masyarakat tidak ingin Republik Indonesia berubah jadi kerajaan Jokowi.Menurutnya, selama ini Jokowi tengah mencoba untuk memperluas kekuasaannya jelang lengser sebagai Presiden RI. Dia menilai Jokowi ingin menerapkan sistem yang sama seperti zaman orde baru dahulu. 

“Kami tidak ingin Republik Indonesia saat ini berubah menjadi negara Kerajaan Jokowi atau Kerajaan Solo. Itu bukan nilai asli dari Indonesia, kelompok ini menjadi zaman orde baru di mana tirani minioritas dan menjadi diktator mayoritas,” tuturnya di agenda FGD Kerapuhan Etika Penyelenggara Negara di Jakarta, Selasa (27/8/2024).

Ikrar menegaskan bahwa dirinya tetap akan menjaga Indonesia dari rencana bangunan nepotisme, di mana semua anak dan mantu Presiden Jokowi bisa bergerak agar leluasa melanggengkan kekuasaannya di Indonesia.

“Katanya kita Ketuhanan yang Maha Esa, saya bingung apakah Presiden kita itu [Jokowi] kini bertuhan atau tidak? Kenapa kok beliau nekat banget, seakan-akan masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang tolol dan akademisi Indonesia adalah orang cerewet dan tidak mengerti soal Politik,” ucapnya. 

Dia menegaskan masyarakat Indonesia masih sangat pintar dan tidak mudah diiming-imingi dengan bantuan sosial dari pemerintah agar pemerintah bisa segera melanggengkan kekuasannya.

“kami ingin mencegah bangunan nepotisme atau di mana anak-anak Jokowi itu leluasa seakan-akan kita ini warga negara tolol dan dibayar dengan bansos bisa berubah pikirannya,” ujarnya.


Reaksi & Komentar

أُولَٰئِكَ عَلَىٰ هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ البقرة [5] Listen
Those are upon [right] guidance from their Lord, and it is those who are the successful. Al-Baqarah ( The Cow ) [5] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi