Selasa, 19/11/2024 - 00:26 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pengamat Sayangkan Jenderal Andika Diam Soal Tuduhan TNI Gerombolan

BANDA ACEH – Sikap Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang tidak bereaksi dan merespon soal tudingan TNI gerombolan yang disampaikan Effendi Simbolon, disayangkan. Padahal TNI, dianggap tengah dilecehkan, sebelum Affendi Simbolon pada akhirnya meminta maaf.

“Memang marwah TNI harus dijaga. Artinya institusi TNI harus di jaga. TNI punya harga diri,” ujar Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin saat dihuhungi, Jumat (16/9/2022).

Menurut Ujang, tidak boleh TNI dilecehkan dan diprovokasi. Selain sebagai salah satu simbol persatuan dan kesatuan bangsa, TNI sudah banyak berkontribusi kepada bangsa dan negara ini. 

“TNI selama ini banyak berjasa pada bangsa dalam rangka menjaga NKRI dan kedaulatan negara. Kita tidak ragu soal itu, kita sepakat itu,” katanya.

Ditanya apakah diamnya Jenderal Andika soal tuduhan TNI gerombolan terkait kepentingan dia untuk 2024, Ujang mengatakan, hal itu masih terlalu jauh. Menurut Ujang, Selain elektabilitasnya rendah, Andika akan pensiun sebagai pada Desember 2022 mendatang.

“Pak Andika akan habis masa jabatannya Desember 2022. Kalau tida punya power, tidak punya kekuasaan dan tidak punya jabatan, itu akan sulit juga untuk menjadi capres yang diperhitungkan. Terlebih elektabilitasnya belum ada juga. Dia mau jadi capres masih panjang perjuangan, kecuali kalau dia pensiunnya masih lama. Tapi, ini Desember sudah pensiun. Jadi agak berat,” katanya. 

Sementara itu, Ujang mengatakan wajar saja prajurit TNI bereaksi keras merespon tuduhan Effendi Simbolon soal TNI gerobolan tersebut. Sebab, prajurit ingin menjaga harkat dan martabat institusinya. 

“Sudah benar apa yang dilakuan prajurit-prajurit itu menjaga harkat dan mertabatnya. Dan Effendi Simbolon sudah minta maaf,” paparnya.

Ujang berharap, pelecehan kepada TNI yang disampaikan Effendi Simbolon harus menjadi pelajaran bagi semua pihak. Kejadian serupa tidak boleh terulang lagi.

“Agar tidak turulang kejadian ini, kan kalau tida ada asap tidak ada api. Jadi tidak akan ada respon kalau tidak ada pernyataan. Dan jangan ada politisi yang membuat statemen yang membuat gaduh, itu saja sebenarnya. Kalau tida ada pernyataan itu kan tidak akan ada respon dari tentara,” katanya. 

Diberitakan sebelumnya, Effendi Simbolon sudah meminta maaf kepada Panglima Andika dan KSAD Dudung. Mereka sudah saling memakan satu sama lain.


Reaksi & Komentar

وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ وَأَخْرِجُوهُم مِّنْ حَيْثُ أَخْرَجُوكُمْ ۚ وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ ۚ وَلَا تُقَاتِلُوهُمْ عِندَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ حَتَّىٰ يُقَاتِلُوكُمْ فِيهِ ۖ فَإِن قَاتَلُوكُمْ فَاقْتُلُوهُمْ ۗ كَذَٰلِكَ جَزَاءُ الْكَافِرِينَ البقرة [191] Listen
And kill them wherever you overtake them and expel them from wherever they have expelled you, and fitnah is worse than killing. And do not fight them at al-Masjid al- Haram until they fight you there. But if they fight you, then kill them. Such is the recompense of the disbelievers. Al-Baqarah ( The Cow ) [191] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi