Jumat, 15/11/2024 - 14:58 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pengamat: Sudah Menjabat Presiden, Jokowi Ngapain Harus Jadi Ketum Parpol?

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Kegiatan Presiden Joko WIdodo pasca pensiun mulai mengemuka, bahkan diisukan akan menjadi Ketua Umum Partai Gerindra. Namun, hal demikian dipandang tidak tepat bagi seorang kepala negara yang sudah dua periode menjabat.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

“Presiden itu jabatan paling paripurna di Republik Indonesia, ngapain lagi harus jadi ketum parpol,” ujar Pengamat Politik dari Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Subiran Paridamos kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (11/11).

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Sosok yang kerap disapa Biran itu menilai, apabila Jokowi menjadi ketua umum (ketum) salah satu partai malah menimbulkan citra negatif bagi dirinya.

Berita Lainnya:
Video Promosi Judi Online Viral Lagi Saat Dirinya Jadi Anggota DPR, Denny Cagur Serahkan Pada Polisi
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Sebab, ada indikasi Jokowi haus kekuasaan dalam berpolitik, sehingga rela mengambil alih kepemimpinan suatu partai.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Terlebih, isinya Jokowi mengendorse Ketum Gerindra Prabowo Subianto menjadi capres, sampai-sampai menyodorkan putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Kecuali Jokowi dirikan partai sendiri, dan itu pun dia tidak mesti jadi ketum parpol. Memilih menjadi Ketum parpol setelah jadi presiden, adalah langkah politik paling keliru yang akan dibuat seorang presiden,” tuturnya.

Berita Lainnya:
Ekonom: Mari Hormati dan Awasi Kinerja Kabinet Prabowo
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Maka dari itu, Direktur Eksekutif Sentral Politika itu mendorong Jokowi tidak menceburkan diri dalam politik praktis ketika pensiun menjadi presiden pasca Pemilu Serentak 2024 selesai digelar dan memperoleh pemimpin baru.

“Mending pensiun pulang ke Solo, ngurus cucu-cucu, dikenal sebagai negarawan yang tentu akan selalu dirindukan rakyat,” demikian Biran menambahkan. 


Reaksi & Komentar

لَّيْسَ الْبِرَّ أَن تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا ۖ وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ ۗ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ البقرة [177] Listen
Righteousness is not that you turn your faces toward the east or the west, but [true] righteousness is [in] one who believes in Allah, the Last Day, the angels, the Book, and the prophets and gives wealth, in spite of love for it, to relatives, orphans, the needy, the traveler, those who ask [for help], and for freeing slaves; [and who] establishes prayer and gives zakah; [those who] fulfill their promise when they promise; and [those who] are patient in poverty and hardship and during battle. Those are the ones who have been true, and it is those who are the righteous. Al-Baqarah ( The Cow ) [177] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi