BANDA ACEH – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh, Drs Alhudri MM melalui Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Muksalmina SPd MSi mengatakan, penilaian berbasis ispring pada implementasi kurikulum merdeka (IKM) sangat tepat digunakan.
Hal itu disampaikan Muksalmina saat membuka pelatihan guru di SMAN 10 Fajar Harapan (Farhan) Banda Aceh yang berlangsung pada Kamis dan berakhir hari ini, Jum’at (3/3/2023).
Guru SMAN 10 Farhan dilatih peningkatan kompetensi penerapan penilaian berbasis ispring dalam konteks implementasi kurikulum merdeka.
Dalam kesempatan itu Kabid GTK Disdik Aceh menjelaskan, terdapat tiga hal agar sebuah sekolah dikategorikan sebagai sekolah unggul.
“Ketiga kategori itu adalah, unggul sarana dan prasarana, unggul guru dan tenaga kependidikan serta unggul siswa,” kata Muksalmina.
Dikatakannya, banyak sekolah unggul di Aceh. Tetapi tidak unggul ketiga hal tersebut. Unggul sarana dan prasarana serta guru, tetapi tidak unggul siswa atau sebaliknya.
“Namun SMAN 10 Farhan Banda Aceh dan SMAN Modal Bangsa Aceh Besar memiliki ketiganya,” sebutnya.
Dia menjelaskan, beberapa waktu lalu sudah dilakukan asesmen kompetensi guru (AKG) bagi guru SMAN 8, SMAN 10 Farhan dan SMAN Modal Bangsa serta sekolah lainnya di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar.
“Hasil AKG menunjukkan, guru di dua sekolah unggul ini memiliki nilai rata-rata lebih baik dari yang lainnya,” ucap Muksalmina.
Katanya, kedepan kita akan terus melakukan AKG bagi guru-guru di Aceh.
Pelatihan yang dilaksanakan SMAN 10 Farhan menunjukkan keseriusan sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru-gurunya. Kami tentu sangat mengapresiasi upaya positif ini.
Muksalmina berharap, agar sistem penilaian ini dapat diterapkan di SMAN 10 Farhan. Baik untuk ulangan, midterm tes, maupun ujian-ujian lainnya.
Sistem ini terbukti berhasil kita terapkan pada ujian di sekolah, try out guru PPPK, asesmen tenaga administrasi sekolah, asesmen kompetensi guru, dan bahkan try out mandiri SNBT siswa.
Muksalmina meminta agar guru meletakkan pondasi yang kuat bagi siswa Aceh agar pesera didik lebih berkualitas dan tidak jatuh.
“Jangan sampai siswa kita diselesaikan oleh lembaga non formal seperti bimbingan belajar, sementara mereka selama tiga tahun belajar bersama guru,” imbuhnya.
Sementara Kepala SMAN 10 Farhan, Dr Anwar MEd menuturkan, para guru di sekolah yang dipimpinnya agar selalu mengupgrade kompetensi diri.
“Pelatihan ini kita laksanakan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam implementasi kurikulum merdeka. Guru SMAN 10 Farhan harus terus mengupgrade diri agar kualitas pendidikan terus meningkat,” ucap Anwar.
Pelatihan itu diikuti seluruh guru SMAN 10 Farhan. Mereka dilatih oleh tim dukungan IT Bidang GTK Disdik Aceh yakni, Khairuddin MPd (Kepala.SMAN 1 Matangkuli, Aceh Utara), Faisal ST (Kepala SMKN 1 Julok, Aceh Timur) dan Jon Darmawan MPd (Guru SMAN 7 Lhokseumawe/Mahasiswa S3 Teknologi Pendidikan, UNIMED). []