Minggu, 17/11/2024 - 04:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Penjelasan Tim Dayung Sumsel soal Naik Pickup Usai Tanding di PON

BANDA ACEH – Kepulangan Tim Dayung Sumatera Selatan usai bertanding dalam PON XXI Aceh-Sumut 2024 tengah jadi perbincangan publik. Pasalnya, foto tim pulang dengan menggunakan pickup viral di media sosial.Dalam foto yang beredar luas, terlihat para atlet menumpang pickup setelah mendarat di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II) Palembang, Kamis (19/9). 

Foto ini kontan memicu berbagai reaksi dari masyarakat, yang menilai seolah-olah pemerintah daerah tidak menyediakan transportasi layak bagi para atlet yang telah berjuang dan berhasil meraih 2 medali emas, 1 perak, dan 1 perunggu itu.

Menanggapi hal tersebut, tim dayung Sumsel pun memberikan klarifikasi melalui sebuah video yang diunggah akun @sumselcom, pada Jumat malam (20/9). Mereka menyampaikan permohonan maaf dan memberikan penjelasan terkait penggunaan pickup. 

Di mana penggunaan kendaraan tersebut memang disengaja untuk membawa peralatan dayung yang berukuran besar. 

“Kami memang sengaja meminta mobil pickup untuk membawa peralatan dayung. Panjang dayung mencapai empat meter, sehingga tidak memungkinkan menggunakan mobil biasa,” terang sang pelatih dalam video klarifikasi yang dikutip RMOLSumsel, Jumat (20/9).

Namun, kontroversi muncul ketika para atlet juga terlihat ikut menumpang di pickup tersebut. Pelatih menjelaskan, hal tersebut dilakukan untuk menjaga peralatan dayung yang terbuat dari bahan karbon, agar tidak rusak atau patah selama perjalanan. 

“Atlet ikut naik pickup untuk memastikan peralatan tetap aman. Karena kalau sampai jatuh, alat dayung yang rentan rusak bisa patah,” tambahnya.

Meskipun demikian, klarifikasi ini menimbulkan kecurigaan di kalangan publik. Beberapa pihak menduga bahwa pernyataan ini dibuat karena adanya tekanan dari otoritas terkait. Mengingat ramainya reaksi publik yang mengkritik minimnya perhatian pemda terhadap para atlet berprestasi. 

Pelatih sendiri menegaskan tidak ada niatan buruk terkait foto tersebut dan mencurigai bahwa penyebarannya dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk menimbulkan kegaduhan. 

“Kami meminta maaf atas kejadian ini, terutama kepada Dispora Sumsel, KONI Sumsel, dan Pj Gubernur Sumsel. Kami berharap yang menyebarkan berita ini juga meminta maaf kepada kami,” tutupnya.

Peristiwa ini mencuat setelah Tim Dayung Sumsel meraih prestasi gemilang di PON XXI Aceh-Sumut, membawa pulang 2 medali emas, 1 perak, dan 1 perunggu. Medali emas diraih melalui Putri Agni dan Raidah Nur Syafitri di nomor Coxless Pairs (W4X); serta Miftahul Putri Aulia, Raidah Nur Syafitri, Meri Anggraini, dan Puteri Agni Anugerah di nomor Coxless Fours (W4-).


Reaksi & Komentar

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنتُم بِدَيْنٍ إِلَىٰ أَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوهُ ۚ وَلْيَكْتُب بَّيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ ۚ وَلَا يَأْبَ كَاتِبٌ أَن يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللَّهُ ۚ فَلْيَكْتُبْ وَلْيُمْلِلِ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ وَلَا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْئًا ۚ فَإِن كَانَ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ سَفِيهًا أَوْ ضَعِيفًا أَوْ لَا يَسْتَطِيعُ أَن يُمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهُ بِالْعَدْلِ ۚ وَاسْتَشْهِدُوا شَهِيدَيْنِ مِن رِّجَالِكُمْ ۖ فَإِن لَّمْ يَكُونَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَامْرَأَتَانِ مِمَّن تَرْضَوْنَ مِنَ الشُّهَدَاءِ أَن تَضِلَّ إِحْدَاهُمَا فَتُذَكِّرَ إِحْدَاهُمَا الْأُخْرَىٰ ۚ وَلَا يَأْبَ الشُّهَدَاءُ إِذَا مَا دُعُوا ۚ وَلَا تَسْأَمُوا أَن تَكْتُبُوهُ صَغِيرًا أَوْ كَبِيرًا إِلَىٰ أَجَلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ أَقْسَطُ عِندَ اللَّهِ وَأَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ وَأَدْنَىٰ أَلَّا تَرْتَابُوا ۖ إِلَّا أَن تَكُونَ تِجَارَةً حَاضِرَةً تُدِيرُونَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَلَّا تَكْتُبُوهَا ۗ وَأَشْهِدُوا إِذَا تَبَايَعْتُمْ ۚ وَلَا يُضَارَّ كَاتِبٌ وَلَا شَهِيدٌ ۚ وَإِن تَفْعَلُوا فَإِنَّهُ فُسُوقٌ بِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ البقرة [282] Listen
O you who have believed, when you contract a debt for a specified term, write it down. And let a scribe write [it] between you in justice. Let no scribe refuse to write as Allah has taught him. So let him write and let the one who has the obligation dictate. And let him fear Allah, his Lord, and not leave anything out of it. But if the one who has the obligation is of limited understanding or weak or unable to dictate himself, then let his guardian dictate in justice. And bring to witness two witnesses from among your men. And if there are not two men [available], then a man and two women from those whom you accept as witnesses - so that if one of the women errs, then the other can remind her. And let not the witnesses refuse when they are called upon. And do not be [too] weary to write it, whether it is small or large, for its [specified] term. That is more just in the sight of Allah and stronger as evidence and more likely to prevent doubt between you, except when it is an immediate transaction which you conduct among yourselves. For [then] there is no blame upon you if you do not write it. And take witnesses when you conclude a contract. Let no scribe be harmed or any witness. For if you do so, indeed, it is [grave] disobedience in you. And fear Allah. And Allah teaches you. And Allah is Knowing of all things. Al-Baqarah ( The Cow ) [282] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi