Jumat, 15/11/2024 - 14:07 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

HIBURAN

Peringatan G30S PKI, NET TV Hadirkan Spesial Trilogi Film Nasional

BANDA ACEH – NET TV menghadirkan spesial trilogi film nasional, “Pengkhianatan G30S PKI” (tayang pada 30 September 2022 pukul 10.30 WIB), “Djakarta 1966” (7 Oktober 2022 pukul 10.30 WIB), dan ditutup dengan film “Operasi Trisula: Penumpasan Sisa-sisa PKI di Blitar Selatan”
(14 Oktober 2022 pukul 10.30 WIB).

Menurut Yeni Anshar selaku Direktur Programming NET TV, ketiga film yang diadaptasi dari latar sejarah ini memiliki kisah drama yang menarik dari peristiwa bersejarah. “Mudah-mudahan tayangan ini dapat memberikan inspirasi kepahlawanan, serta memetik pelajaran positif tentang nasionalisme, dan perjuangan untuk bangsa,” jelas Yeni Anshar.

“Pengkhianatan G30S PKI” yang merupakan film garapan Arifin C. Noer dan diproduseri Brigadir Jenderal Gufran Dwipayana ini pernah menjadi yang terlaris di bioskop Indonesia pada 1984. Film ini dibuat berdasarkan buku tahun 1968 yang ditulis sejarawan militer Nugroho Notosusanto dan penyidik Ismail Saleh bertajuk “Tragedi Nasional Percobaan Kup G30S/PKI di Indonesia”. 

Berlatar tahun 1965, film ini bercerita tentang peristiwa penculikan tujuh orang jenderal oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Tragedi pasca 30 September 1965, dilanjutkan dalam film “Djakarta 1966”. Masih disutradarai Arifin C. Noer, film ini menunjukkan Kota Jakarta yang dipenuhi demonstrasi mahasiswa yang mencetuskan Tri Tuntutan Rakyat (Tritura). Setelah keadaan makin genting, lahir surat Perintah Sebelas Maret (SUPER SEMAR) dari Presiden Soekarno kepada Letjen Soeharto tahun 1966, untuk memulihkan keamanan negara. Berdasarkan kewenangan itu, Soeharto memerintahkan pembubaran PKI dan mengambil alih kekuasaan.

Setelah di film sebelumnya PKI telah dibubarkan, film “Operasi Trisula: Penumpasan Sisa-sisa PKI di Blitar Selatan” yang disutradarai oleh B.Z. Kadaryono ini menceritakan tentang operasi yang dilakukan oleh TNI pada 1968, untuk menumpas sisa-sisa anggota PKI yang kabur dan bersembunyi di Blitar Selatan. PKI digambarkan menghimpun kekuatan baru dan meresahkan masyarakat sekitar, sehingga TNI turun tangan untuk memberantas PKI.

Sumber: Tabloidbintang


Reaksi & Komentar

وَالَّذِينَ يُتَوَفَّوْنَ مِنكُمْ وَيَذَرُونَ أَزْوَاجًا وَصِيَّةً لِّأَزْوَاجِهِم مَّتَاعًا إِلَى الْحَوْلِ غَيْرَ إِخْرَاجٍ ۚ فَإِنْ خَرَجْنَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِي مَا فَعَلْنَ فِي أَنفُسِهِنَّ مِن مَّعْرُوفٍ ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ البقرة [240] Listen
And those who are taken in death among you and leave wives behind - for their wives is a bequest: maintenance for one year without turning [them] out. But if they leave [of their own accord], then there is no blame upon you for what they do with themselves in an acceptable way. And Allah is Exalted in Might and Wise. Al-Baqarah ( The Cow ) [240] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi