BANDA ACEH -Selain kejadian penolakan yang dialami pendakwah Ustaz Abdul Somad, Singapura ternyata pernah membuat perlakuan tidak mengenakan kepada Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Cholil Nafis.
Kejadian yang dialami Cholil Nafis memang sudah terlalu lama untuk diingat. Namun, dirinya cukup baik menceritakan sebab musabab dirinya mendapat perlakuan tidak mengenakan dari otoritas Singapura.
“Saya pernah tahun 2007 dari Malaysia naik kereta ke Singapura diinterogasi 2 jam lebih di imigrasi karena nama saya di paspor awalan Muhammad,” ujar Cholil melalui akun Twitternya dikutip Kamis (19/5).
Atas pengalaman tersebut, pengajar di Universitas Indonesia ini menyampaikan masukkannya kepada pemerintahan Singapura dan termasuk pemerintahan Indonesia terkait kasus penolakan yang dialami UAS.
Apalagi mengingat protes sejumlah pihak yang isinya mendesak Presiden Joko Widodo hingga Kedutaan Besar Indonesia di Singapura untuk melayangkan nota protes kepada negara ini.
“Singapura jangan berburuk sangka kepada warga negara tetangganya. Perilaku ini harus diprotes,” demikian Cholil Nafis.