Jumat, 15/11/2024 - 12:36 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pernah Dibangga-banggakan Jokowi, Kereta Tanpa Rel di IKN Bakal Dikembalikan ke China New

BANDA ACEH – Kementerian Perhubungan menyatakan penghentian proyek autonomus rail transit (ART) atau kereta otonom tanpa rel di Ibu Kota Nusantara (IKN) bukan merupakan masalah.Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Budi Rahardjo, mengatakan pemerintah bakal mencari yang terbaik untuk IKN karena hasil evaluasi uji coba selama dua bulan mengindikasikan ART belum berfungsi dengan baik.

Lagi pula, Budi mengklaim negara tidak menelan kerugian akibat penghentian proyek ini. “Negara tidak dirugikan karena pembiayaan uji coba ditanggung vendor ART,” kata Budi melalui keterangannya, Rabu, 13 November 2024.

Ihwal uji coba kemarin, Budi menuturkan, ART memang menjadi salah satu alternatif karena menerapkan konsep transportasi ramah lingkungan, berkelanjutan, dan berteknologi tinggi. Hal ini sejalan dengan konsep transportasi di IKN yang ramah lingkungan dan futuristik.

ART yang dioperasikan menggunakan baterai, kata Budi, dapat meminimalisir emisi gas rumah kaca dan pemakaian energi fosil.

Oleh sebab itu, Kementerian Perhubungan memfasilitasi uji coba moda transportasi tersebut. Namun, MoU uji coba ini diteken Otorita IKN dengan vendor Norinco—dengan partisipasi CRRC Qindao Sifang.

Karena itu pula, menurut dia, pihak yang melakukan evaluasi apakah ART ini layak dan cocok dengan kebutuhan ibu kota baru tersebut adalah Otorita IKN.

Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi, sebelumnya menyatakan, hasil penilaian hingga evaluasi ATR menyebutkan kereta tanpa rel itu belum dapat berfungsi dengan baik. Oleh sebab itu, pihaknya akan meminta Norinco mengembalikan kereta ke Cina.

“Sesuai dengan perjanjian MoU untuk PoC, kita akan meminta pihak Norinco untuk mengembalikan trainset di IKN ke Cina,” kata Ali, dikutip dari Antara.

Mantan Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebelumnya sudah pernah menguji coba ART atau kereta otonom di IKN Nusantara pada Selasa, 13 Agustus lalu. Kereta otonom itu digadang sebagai moda transportasi ramah lingkungan.

“Kami ingin transportasi massal di IKN itu berbasis energi hijau. Dan tadi ART-nya itu listrik. Saya harapkan itu nanti bisa digunakan di IKN. Selain murah, itu energinya hijau,” kata Jokowi di Pusat Pelatihan PSSI IKN, dikutip dari web Kementerian Sekretariat Negara, pada Selasa, 13 Agustus.

Saat itu, Jokowi menumpangi kereta otonom itu dari depan Istana Negara IKN pada Selasa sore, 13 Agustus 2024. Dengan berkeliling menempuh rute di beberapa titik di kawasan inti pemerintahan.

Kereta otonom itu membawa Jokowi dari Grande di depan Istana Negara, melewati Gedung Kemenko 1, lanjut ke Gedung Kemenko 2. Dari Gedung Kemenko 2 melewati Gedung Kemenko 4, melintasi Gedung Kemenko 3, dan kembali ke Grande, dengan waktu tempuh sekitar 7 menit. Moda transportasi ART ini disebut sebagai komitmen pemerintah menerapkan transportasi berbasis energi hijau di IKN.


Reaksi & Komentar

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنتُم بِدَيْنٍ إِلَىٰ أَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوهُ ۚ وَلْيَكْتُب بَّيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ ۚ وَلَا يَأْبَ كَاتِبٌ أَن يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللَّهُ ۚ فَلْيَكْتُبْ وَلْيُمْلِلِ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ وَلَا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْئًا ۚ فَإِن كَانَ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ سَفِيهًا أَوْ ضَعِيفًا أَوْ لَا يَسْتَطِيعُ أَن يُمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهُ بِالْعَدْلِ ۚ وَاسْتَشْهِدُوا شَهِيدَيْنِ مِن رِّجَالِكُمْ ۖ فَإِن لَّمْ يَكُونَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَامْرَأَتَانِ مِمَّن تَرْضَوْنَ مِنَ الشُّهَدَاءِ أَن تَضِلَّ إِحْدَاهُمَا فَتُذَكِّرَ إِحْدَاهُمَا الْأُخْرَىٰ ۚ وَلَا يَأْبَ الشُّهَدَاءُ إِذَا مَا دُعُوا ۚ وَلَا تَسْأَمُوا أَن تَكْتُبُوهُ صَغِيرًا أَوْ كَبِيرًا إِلَىٰ أَجَلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ أَقْسَطُ عِندَ اللَّهِ وَأَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ وَأَدْنَىٰ أَلَّا تَرْتَابُوا ۖ إِلَّا أَن تَكُونَ تِجَارَةً حَاضِرَةً تُدِيرُونَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَلَّا تَكْتُبُوهَا ۗ وَأَشْهِدُوا إِذَا تَبَايَعْتُمْ ۚ وَلَا يُضَارَّ كَاتِبٌ وَلَا شَهِيدٌ ۚ وَإِن تَفْعَلُوا فَإِنَّهُ فُسُوقٌ بِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ البقرة [282] Listen
O you who have believed, when you contract a debt for a specified term, write it down. And let a scribe write [it] between you in justice. Let no scribe refuse to write as Allah has taught him. So let him write and let the one who has the obligation dictate. And let him fear Allah, his Lord, and not leave anything out of it. But if the one who has the obligation is of limited understanding or weak or unable to dictate himself, then let his guardian dictate in justice. And bring to witness two witnesses from among your men. And if there are not two men [available], then a man and two women from those whom you accept as witnesses - so that if one of the women errs, then the other can remind her. And let not the witnesses refuse when they are called upon. And do not be [too] weary to write it, whether it is small or large, for its [specified] term. That is more just in the sight of Allah and stronger as evidence and more likely to prevent doubt between you, except when it is an immediate transaction which you conduct among yourselves. For [then] there is no blame upon you if you do not write it. And take witnesses when you conclude a contract. Let no scribe be harmed or any witness. For if you do so, indeed, it is [grave] disobedience in you. And fear Allah. And Allah teaches you. And Allah is Knowing of all things. Al-Baqarah ( The Cow ) [282] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi