Sabtu, 16/11/2024 - 14:34 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Petinggi ACT Diduga Selewengkan Dana Masyarakat, Waketum MUI: Memalukan

BANDA ACEH –  Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (Waketum MUI) Anwar Abbas merespons keras terkait dugaan penyelewengan dana para petinggi Aksi Cepat Tanggap atau ACT

Majalah Tempo edisi Sabtu, 2 Juli 2022, mengungkap dugaan penyelewengan dana oleh ACT tersebut dengan judul “Aksi Cepat Tanggap Cuan”. 

Menurut Waketum MUI Anwar Abbas, jika penyelewengan tersebut dilakukan para petinggi ACT, itu melukai masyarakat. 

“Kalau benar para petinggi ACT menyelewengkan dana yang dihimpun dari masyarakat, itu jelas memalukan,” ujar Anwar Abbas kepada tvonenews.com, Senin (4/7/2022). 

Anwar Abbas mengimbau semua pihak perlu memperhatikan polemik ACT tersebut. 

Dia meminta pihak terkait perlu turun tangan guna menyelidiki dugaan penyelewengan dana ACT. 

“Kami harap pihak yang berkepentingan harus turun tangan untuk menghitung besarnya kerugian masyarakat,” jelasnya. 

Selain itu, Anwar Abbas mengatakan, pihak kepolisian perlu turut menindak para petinggi ACT jika terbukti ada penyelewengan. Menurutnya, hal itu wajib diusut tuntas karena menyangkut masyarakat banyak. 

“Kami meminta pihak yang berkepentingan agar menyelesaikan masalah itu sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” imbuhnya. 

Sebelumnya, mantan pendiri sekaligus pimpinan ACT Ahyudin mengaku sempat menggunakan dana sosial untuk kepentingan pribadi. 

Ahyudin bahkan diduga mendapat gaji sebesar Rp 250 juta per bulan. Hal itu belum termasuk berbagai fasilitas kendaraan mulai dari Toyota Alphard, Mitsubishi Pajero Sport, hingga Honda CRV. 

Selain itu, para petinggi ACT juga mendapat fasilitas mewah seperti makan tiga kali sehari dengan standar restoran. 

Seperti diketahui, Aksi Cepat Tanggap (ACT) merupakan salah satu lembaga filantropi terbesar di Indonesia. 

Pada 2018 hingga 2022, lembaga tersebut mengumpulkan dana masyarakat sekitar Rp 500 miliar. 

Sebagai perbandingan, Dompet Dhuafa dan Rumah Zakat mengumpulkan dana sebesar Rp 375 miliar dan Rp 224 miliar.


Reaksi & Komentar

وَلَمَّا جَاءَهُمْ رَسُولٌ مِّنْ عِندِ اللَّهِ مُصَدِّقٌ لِّمَا مَعَهُمْ نَبَذَ فَرِيقٌ مِّنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ كِتَابَ اللَّهِ وَرَاءَ ظُهُورِهِمْ كَأَنَّهُمْ لَا يَعْلَمُونَ البقرة [101] Listen
And when a messenger from Allah came to them confirming that which was with them, a party of those who had been given the Scripture threw the Scripture of Allah behind their backs as if they did not know [what it contained]. Al-Baqarah ( The Cow ) [101] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi