Jumat, 15/11/2024 - 13:48 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pilu Nasib Prada Indra Tewas Diduga Dianiaya Senior Jelang Pengumuman Panglima TNI

BANDA ACEH – Nasib pilu dialami anggota Komando Operasi Udara (Koopsud) III bernama Prada Mochamad Indra Wijaya, dia tewas dengan kondisi badan penuh luka. Di sisi lain, korps TNI tengah menanti penunjukkan sosok Panglima baru.

Sebelumnya, Prada Indra meninggal dunia dengan kondisi wajah jenzah penuh darah dan badan lebam-lebam. Pihak keluarga membeberkan berbagai kejanggalan di balik kematian korban yang diklaim atasannya karena kelelahan usai berolahraga di Biak, Papua.

Saking curiganya, pihak kelurga di Tangerang ngotot membuka paksa peti jenazah Prada Indra menggunakan palu. Hal itu sebagaimana diungkap kakak Prada Indra yakni Rika Wijaya kepada awak media.

Dia bercerita, awalnya keluarga diberi tahu penyebab kematian Prada Indra adalah dehidrasi berat. Di mana awalnya ia disebut baru bermain futsal. Namun keluarga ingin melihat kondisi fisik Prada Indra.

Keinginan itu wajar, apalagi saat jasad Prada Indra tiba di rumah duka, keluarga mendapati peti jenazahnya dikunci gembok. Dan anehnya, pihak perwakilan TNI yang mengantar mengaku tak diberi kunci untuk membuka peti jenazah.

Kejanggalannya adalah ketika kami membuka peti jenazah, pihak keluarga bertanya kunci gembok peti jenazah di mana. Beliau (perwakilan TNI AU) menjawab bahwa tidak diberikan kunci dari dari sananya, dari Biak sendiri enggak dikasih kunci,” ujar Rika, Rabu (23/11/2022).

“Akhirnya pihak keluarga membuka paksa gembok peti jenazah dengan menggunakan palu,” lanjut Rika.

Ketika peti terbuka, mereka kaget dengan apa yang dilihat. Kondisi jenazah Prada Indra penuh dengan darah di bagian muka dan terdapat sejumlah lebam di bagian tubuh.

“Kami buka kain kafannya mulai dari bagian kepala. Nah mulai dari bagian kepala yang kami lihat adalah darah,” ujar Rika

Darah itu, kata Rika, terlihat keluar dari wajah hingga menembus dan membasahi kain kafan yang membalut jenazah Indra Wijaya.

Kondisi tersebut pun lantas membuat pihak keluarga yang menyaksikan langsung di rumah duka menangis histeris.

“Menembus kain kafan di bagian wajah jenazah, sehingga membuat para keluarga histeris,” ungkap Rika.

Sementara Mayor Adm Triyanto yang mengantarkan peti jenazah itu pun tidak bisa menjelaskan kondisi jenazah Prada Indra yang demikian. Ia bahkan mengaku tidak mengetahui kronologi kematiannya.

Hingga kemudian, pihak keluarga ngotot melakukan autopsi terhadap jasad Prada Indra. Bahkan mereka rela mengeluarkan uang pribadi demi autopsi tersebut.

Empat Prajurit Ditahan

Belakangan, buntut tewasnya Prada Indra, Koopsud III Biak mengatakan, telah menahan empat anggota prajurit senior yang diduga melakukan penganiayaan terhadap Prada Mochamad Indra Wijaya hingga tewas.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau), Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah mengatakan, pihaknya akan memberikan sanksi tegas jika ditemukan adanya unsur pidana di balik kematian Prada Indra.

“TNI AU telah menahan empat prajurit, yang diduga terlibat dalam aksi kekerasan, untuk dimintai keterangan dan penyidikan lebih lanjut. Bila terbukti ditemukan ada tindak pidana penganiayaan, TNI AU akan memberikan sanksi hukum tegas, sesuai aturan yang berlaku,” kata Indan kepada wartawan, Selasa (11/22/2022).

Indan menyebut Prada Indra merupakan Tamtama yang bertugas di Sekretariat, Makoopsud III Biak, Papua. Prada Indra dilaporkan meninggal dunia di RS Lanud, Manuhua, Biak, Papua, pada Sabtu (19/11/2022).

DPR Segera Umumkan Panglima TNI Yang Baru

bakal mengumumkan calon Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa pada Senin (28/11/2022) mendatang. Nama calon pengganti Andika itu tertuang dalam Surat Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang dikirimkan Sekretariat Negara kepada DPR RI.

“Surat tersebut akan disampaikan oleh Mensesneg kepada Ketua DPR, direncanakan Senin, 28 November sesuai dengan aturan yang ada,” ujar Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar kepada wartawan dikutip, Rabu (23/11/2022).

Kata Indra, setelah isi surat diumumkan, maka DPR selanjutnya bakal mengadakan rapat pimpinan dan Badan Musyawarah DPR untuk menindaklanjuti isi surat.

1 2

Reaksi & Komentar

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنتُم بِدَيْنٍ إِلَىٰ أَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوهُ ۚ وَلْيَكْتُب بَّيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ ۚ وَلَا يَأْبَ كَاتِبٌ أَن يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللَّهُ ۚ فَلْيَكْتُبْ وَلْيُمْلِلِ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ وَلَا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْئًا ۚ فَإِن كَانَ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ سَفِيهًا أَوْ ضَعِيفًا أَوْ لَا يَسْتَطِيعُ أَن يُمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهُ بِالْعَدْلِ ۚ وَاسْتَشْهِدُوا شَهِيدَيْنِ مِن رِّجَالِكُمْ ۖ فَإِن لَّمْ يَكُونَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَامْرَأَتَانِ مِمَّن تَرْضَوْنَ مِنَ الشُّهَدَاءِ أَن تَضِلَّ إِحْدَاهُمَا فَتُذَكِّرَ إِحْدَاهُمَا الْأُخْرَىٰ ۚ وَلَا يَأْبَ الشُّهَدَاءُ إِذَا مَا دُعُوا ۚ وَلَا تَسْأَمُوا أَن تَكْتُبُوهُ صَغِيرًا أَوْ كَبِيرًا إِلَىٰ أَجَلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ أَقْسَطُ عِندَ اللَّهِ وَأَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ وَأَدْنَىٰ أَلَّا تَرْتَابُوا ۖ إِلَّا أَن تَكُونَ تِجَارَةً حَاضِرَةً تُدِيرُونَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَلَّا تَكْتُبُوهَا ۗ وَأَشْهِدُوا إِذَا تَبَايَعْتُمْ ۚ وَلَا يُضَارَّ كَاتِبٌ وَلَا شَهِيدٌ ۚ وَإِن تَفْعَلُوا فَإِنَّهُ فُسُوقٌ بِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ البقرة [282] Listen
O you who have believed, when you contract a debt for a specified term, write it down. And let a scribe write [it] between you in justice. Let no scribe refuse to write as Allah has taught him. So let him write and let the one who has the obligation dictate. And let him fear Allah, his Lord, and not leave anything out of it. But if the one who has the obligation is of limited understanding or weak or unable to dictate himself, then let his guardian dictate in justice. And bring to witness two witnesses from among your men. And if there are not two men [available], then a man and two women from those whom you accept as witnesses - so that if one of the women errs, then the other can remind her. And let not the witnesses refuse when they are called upon. And do not be [too] weary to write it, whether it is small or large, for its [specified] term. That is more just in the sight of Allah and stronger as evidence and more likely to prevent doubt between you, except when it is an immediate transaction which you conduct among yourselves. For [then] there is no blame upon you if you do not write it. And take witnesses when you conclude a contract. Let no scribe be harmed or any witness. For if you do so, indeed, it is [grave] disobedience in you. And fear Allah. And Allah teaches you. And Allah is Knowing of all things. Al-Baqarah ( The Cow ) [282] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi