Jumat, 15/11/2024 - 06:40 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pimpinan MPR: Selain Politik Identitas, Perlu Diwaspadai juga Politisasi Kapital

BANDA ACEH – Presiden Joko Widodo mengharamkan adanya politik identitas dalam kontestasi Pilpres 2024. Secara tegas, Jokowi mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk tidak menggunakan politik identitas untuk mendulang suara.

Bagi Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid, pernyataan itu sudah tepat. Menurutnya, politik identitas yang menghalalkan agama dalam berpolitik dianggapnya hal yang berbahaya, dan bisa merusak sistem demokrasi di Indonesia.

Namun menurutnya, yang paling berbahaya adalah politik hukum dan politik kapitalisasi.

“Selalu agama ini menjadi korban dianggap politisasi agama berbahaya, memang. Tapi lebih dari itu menurut saya kita juga harus mewaspadai bahayanya politisasi hukum, politisasi kapital, itu harus kita waspadai,” kata Gus Jazil di Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Rabu (24/11).

Wakil Ketua Umum PKB ini mengatakan, tidak ada satu pun tokoh agama yang menginginkan perpecahan dan munculnya politik identitas harus diwaspadai oleh masyarakat dalam pesta demokrasi nanti.

“Kelompok-kelompok agama ini kan sebenarnya ingin menyampaikan kedamaian. Kalau ada kelompok agama yang menganjurkan kekerasan dugaan saya pasti ada yang menyuruh,” katanya.

“Nah ini cari ini waspadai ini. Ada kelompok-kelompok yang mengatasnamai agama, seperti halnya juga, politisasi kapital, ada segelintir elit kekuasaam pemilik modal yang ngatur, ini juga harus diwaspadai juga,” tandasnya.


Reaksi & Komentar

وَالْوَالِدَاتُ يُرْضِعْنَ أَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ ۖ لِمَنْ أَرَادَ أَن يُتِمَّ الرَّضَاعَةَ ۚ وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَا تُضَارَّ وَالِدَةٌ بِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُودٌ لَّهُ بِوَلَدِهِ ۚ وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذَٰلِكَ ۗ فَإِنْ أَرَادَا فِصَالًا عَن تَرَاضٍ مِّنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا ۗ وَإِنْ أَرَدتُّمْ أَن تَسْتَرْضِعُوا أَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِذَا سَلَّمْتُم مَّا آتَيْتُم بِالْمَعْرُوفِ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ البقرة [233] Listen
Mothers may breastfeed their children two complete years for whoever wishes to complete the nursing [period]. Upon the father is the mothers' provision and their clothing according to what is acceptable. No person is charged with more than his capacity. No mother should be harmed through her child, and no father through his child. And upon the [father's] heir is [a duty] like that [of the father]. And if they both desire weaning through mutual consent from both of them and consultation, there is no blame upon either of them. And if you wish to have your children nursed by a substitute, there is no blame upon you as long as you give payment according to what is acceptable. And fear Allah and know that Allah is Seeing of what you do. Al-Baqarah ( The Cow ) [233] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi