SABANG – Memperingati Hari Sampah Nasional (HPSN) tahun 2023 tingkat Provinsi Aceh digelar di Kota Sabang, dengan melakukan bersih-bersih pantai di kawasan Sabang Fair, Sabtu (4/3/2023).
Mengawali kegiatan ini, Penjabat (Pj) Wali Kota Sabang, Reza Fahlevi, beserta jajaran Forkopimda dan para tamu undangan lainnya turun langsung membersihkan sampah di pinggir pantai tersebut.
Baca juga: Anggota DPRA Irawan Abdullah Isi Tarhib Ramadan di SMAN 15 Adidarma
Sampah yang dikumpulkan terdiri dari plastik, organik, kertas, dan residu (lainnya). Sebelum dibuang ke Tempat Pembuangan akhir, sampah ini ditimbang untuk dinilai oleh panitia.
Usai melakukan pengutipan sampah, Pj Wali Kota Sabang, Reza Fahlevi, mengatakan kegiatan bersih-bersih pantai ini digelar untuk memberikan edukasi dan kesadaran masyarakat terhadap kelestarian lingkungannya termasuk pantai.
“Kegiatan ini mendorong kesadaran masyarakat agar terus menjaga lingkungan kita tetap bersih,” kata Reza.
Baca juga: Warga Tapaktuan Serbu Pasar Murah Jelang Ramadhan
Reza menyebutkan sampah plastik yang mencemari laut, kini menjadi isu global. Dimana laut menjadi kotor dan sangat membahayakan biota yang ada di dalamnya.
Ia mengajak seluruh masyarakat Kota Sabang agar menjaga lingkungan dan laut di sekitarnya, sehingga keindahannya terus terjaga sampai kapanpun. Selain itu, kata dia, keindahan dan kebersihan laut juga akan berdampak bagi kunjungan wisatawan yang melancong ke Pulau Weh.
“Mari kita sama-sama menjaganya agar laut kita sehat dan kita bisa tumbuh, bisa hidup dengan lingkungan tentu akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat,” ujarnya.
Baca juga: Ular Kobra 3,5 Meter Ngumpet di Dapur Rumah Warga Aceh Besar
Sementara itu, Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, yang diwakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), A Hanan, mengatakan bahwa peringataan HPSN 2023 mengangkat tema “Tuntas Kelola Sampah untuk Kesejahteraan Masyarakat”.
Hanan menyebutkan, HPSN 2023 berfokus pada pengelolaan sampah yang dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya mencapai target zero emisi, melalui Bulan Peduli Sampah Nasional selama Februari.
“Tujuannya adalah memperkuat komitmen dan peran aktif pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah, memperkuat partisipasi publik dalam mencapai zero emisi melalui gerakan memilah sampah,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, untuk membangun rantai nilai pengelolaan sampah di seluruh sektor, membangun secara sistematis dan integratif pengurangan sampah serta penurunan emisi dengan mempertimbangkan sektor pemukiman, industri, pendidikan dan lainnya.
“Perubahan iklim merupakan tantangan global yang harus ditangani serius dan melibatkan semua pihak, mulai dari individu hingga pengambil keputusan,” imbuhnya.[]