Senin, 18/11/2024 - 22:48 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

PKB Bukan Milik PBNU, Gus Ipul Cs Disarankan Dirikan Partai Baru

BANDA ACEH – Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menegaskan, PKB adalah partai Politik yang diakui secara administratif negara, sehingga masuk dalam kategori lembaga mandiri dan tidak bergantung pada lembaga lain, termasuk PBNU.”Sehingga tidak dapat dikembalikan ke NU, karena memang PKB sebagai Parpol berdiri sendiri, bukan benda atau asset yang dimiliki NU,” ujar dia kepada Inilah.com, Jumat (26/7/2024).

Lebih lanjut dia mengatakan, jika PKB dianggap meninggalkan NU, maka dengan sumber daya yang besar PBNU cukup mendirikan kembali partai baru.

“Dan dalam AD/ART nya perlu ditegaskan jika pemimpin tertinggi di partai adalah ketua umum PBNU, itu lebih ksatria dibanding mengungkit PKB seolah menjauh dari NU, karena jelas tidak mungkin,” ujar dia.

Mengenai pernyataan Sekjen PBNU Gus Ipul yang menyebut PKB tak akan berdiri tanpa NU, menurutnya hanya masa lalu. “Memang faktanya PKB didirikan oleh pengurus NU, tetapi tidak lantas dapat dianggap milik NU karena pada saat didirikan, PKB dibentuk sebagai Parpol, bukan bidang dalam tubuh struktural NU,” tutur Dedi.

Sebelumnya, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf alias Gus Ipul mengatakan saat ini pihaknya sedang mendiskusikan untuk membentuk semacam panitia khusus (pansus) untuk mengembalikan PKB ke pangkuan NU, karena sudah dianggap melenceng dari fatsun awal berdirinya. Diduga kuat partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar (Cak Imin) ini berupaya menjauhkan PKB dari struktural NU. Padahal tanpa struktur NU, PKB tidak akan pernah terbentuk.

Nantinya, tutur Gus Ipul, akan dibentuk Tim Lima yang dahulu pernah dibentuk PBNU di awal reformasi ketika mendirikan PKB. Tim Lima itu, kata dia, akan segera diwujudkan jika mendapatkan persetujuan dari Rais Aam K.H. Miftachul Ahyar dan Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf.

“Kami akan undang bergabung seluruh tokoh, para aktivis NU untuk dimintai pendapatnya terkait hal ini,” kata Gus Ipul dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Jumat (26/7/2024).

 


Reaksi & Komentar

الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا ۗ وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا ۚ فَمَن جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّهِ فَانتَهَىٰ فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَمَنْ عَادَ فَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ البقرة [275] Listen
Those who consume interest cannot stand [on the Day of Resurrection] except as one stands who is being beaten by Satan into insanity. That is because they say, "Trade is [just] like interest." But Allah has permitted trade and has forbidden interest. So whoever has received an admonition from his Lord and desists may have what is past, and his affair rests with Allah. But whoever returns to [dealing in interest or usury] - those are the companions of the Fire; they will abide eternally therein. Al-Baqarah ( The Cow ) [275] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi