BANDA ACEH – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) merapat ke Partai Gerindra dan mendeklarasikan koalisi Kebangkitan Indonesia Raya di kediaman Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Sabtu malam (18/6).
Merespons kesepakatan PKB dan Gerindra, Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menuturkan bahwa dinamika politik yang terbangun antara Demokrat dan PKB adalah cara Partai Demokrat membuka jalan dalam sistem politik yang sumpek seperti saat ini.
“Sumber kesumpekan ini disebabkan dari presidential threshold 20 persen,” kata Kamhar kepada wartawan, Minggu (19/6).
Untuk dapat meraih presidential threshold tersebut, Demokrat tetap akan melakukan usaha dengan koalisi semut merah yang sebelumnya telah dibentuk dengan menjalin komunikasi antar Sekjen.
“Untuk itu, ikhtiar politik yang dilakukan sebagai agenda pertama adalah menuntaskan pertemuan 3 Sekjen yaitu PKS, Demokrat, PKB,” katanya.
Selain itu, kata Kamhar, Demokrat juga akan menjalin komunikasi dengan parpol lain di luar semut merah salah satunya dengan Nasdem. Bahkan Demokrat juga berencana pendekatan ke Gerindra.
“Agenda kedua memperluasnya dengan partai-partai lain termasuk dengan Gerindra dan Nasdem misalnya,” ucapnya.
“Bahkan terbuka buat KIB yang beberapa pimpinan partainya sudah menjalin komunikasi dan terbangun kesepahaman,” tambahnya.
Mengenai dinamika politik yang terjadi saat ini menurutnya begitu dinamis, antar partai politik Kamhar melihatnya hal yang wajar terjadi.
“Wajar-wajar saja. Termasuk perubahan konfigurasi yang masih sangat mungkin terjadi. Bahkan pengalaman tahun 2019 yang lalu, sehari sebelum pendaftaran pun masih terjadi dinamika,” tutupnya.