Sabtu, 16/11/2024 - 06:51 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

PKB 'Jual' Anies Baswedan sebagai Cawapres Cak Imin di Koalisi Semut Merah, Pengamat: Publik Bisa Tak Respek

BANDA ACEH -Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno, menyoroti beredarnya poster bergambar Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai pasangan capres-cawapres dari Koalisi Semut Merah. 

 

Menurut Adi, poster yang dibuat PKB dengan menyematkan logo PKS itu merupakan bagian dari strategi ”dagang” untuk menarik parpol lain bergabung dalam koalisi yang dibentuk bersama PKS. 

 

“Apakah Koalisi Semut Merah ini bisa menarik minat partai lain yang bergabung? Tinggal diuji materi saja,” ujar Adi, Senin, 13 Juni. 

 

Selain itu, lanjut Adi, nama Anies juga seolah ‘dijual’ untuk mengerek elektabilitas PKM maupun Cak Imin.

 

Dia pun menilai, kedua pasangan tersebut tidak ideal lantaran capresnya jauh lebih rendah Elektabilitasnya ketimbang cawapres. Sehingga menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu, strategi PKB bisa membuat publik kurang mendukung pasangan ini.  

 

“Alih-alih menambah respek publik, justru bisa sebaliknya malah bikin publik makin tak respek. Karena fashion Anies itu diproyeksikan Capres, bukan Cawapres,” kata Adi. 

 

Diketahui, baru-baru ini PKB memberikan sinyal sosok calon presiden dan wakil presiden yang bakal diusung Koalisi Semut Merah bersama PKS. Sinyal tersebut nampak dari unggahan Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, di akun Instagramnya @jazilulfawaid_real, Minggu, 12 Juni.

 

Jazilul nampak memamerkan poster bergambar Ketua Umum Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres dan cawapres lengkap dengan logo PKB dan PKS di sudutnya.

 

“Bersatu untuk umat. Capres dan cawapres 2024. Koalisi Semut Merah,” demikian tulisan yang disematkan di bagian tengah poster tersebut.


Reaksi & Komentar

الطَّلَاقُ مَرَّتَانِ ۖ فَإِمْسَاكٌ بِمَعْرُوفٍ أَوْ تَسْرِيحٌ بِإِحْسَانٍ ۗ وَلَا يَحِلُّ لَكُمْ أَن تَأْخُذُوا مِمَّا آتَيْتُمُوهُنَّ شَيْئًا إِلَّا أَن يَخَافَا أَلَّا يُقِيمَا حُدُودَ اللَّهِ ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا يُقِيمَا حُدُودَ اللَّهِ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا فِيمَا افْتَدَتْ بِهِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلَا تَعْتَدُوهَا ۚ وَمَن يَتَعَدَّ حُدُودَ اللَّهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ البقرة [229] Listen
Divorce is twice. Then, either keep [her] in an acceptable manner or release [her] with good treatment. And it is not lawful for you to take anything of what you have given them unless both fear that they will not be able to keep [within] the limits of Allah. But if you fear that they will not keep [within] the limits of Allah, then there is no blame upon either of them concerning that by which she ransoms herself. These are the limits of Allah, so do not transgress them. And whoever transgresses the limits of Allah - it is those who are the wrongdoers. Al-Baqarah ( The Cow ) [229] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi