Sabtu, 16/11/2024 - 09:34 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

PKB 'Jual' Anies Baswedan sebagai Cawapres Cak Imin di Koalisi Semut Merah, Pengamat: Publik Bisa Tak Respek

BANDA ACEH -Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno, menyoroti beredarnya poster bergambar Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai pasangan capres-cawapres dari Koalisi Semut Merah. 

 

Menurut Adi, poster yang dibuat PKB dengan menyematkan logo PKS itu merupakan bagian dari strategi ”dagang” untuk menarik parpol lain bergabung dalam koalisi yang dibentuk bersama PKS. 

 

“Apakah Koalisi Semut Merah ini bisa menarik minat partai lain yang bergabung? Tinggal diuji materi saja,” ujar Adi, Senin, 13 Juni. 

 

Selain itu, lanjut Adi, nama Anies juga seolah ‘dijual’ untuk mengerek elektabilitas PKM maupun Cak Imin.

 

Dia pun menilai, kedua pasangan tersebut tidak ideal lantaran capresnya jauh lebih rendah Elektabilitasnya ketimbang cawapres. Sehingga menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu, strategi PKB bisa membuat publik kurang mendukung pasangan ini.  

 

“Alih-alih menambah respek publik, justru bisa sebaliknya malah bikin publik makin tak respek. Karena fashion Anies itu diproyeksikan Capres, bukan Cawapres,” kata Adi. 

 

Diketahui, baru-baru ini PKB memberikan sinyal sosok calon presiden dan wakil presiden yang bakal diusung Koalisi Semut Merah bersama PKS. Sinyal tersebut nampak dari unggahan Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, di akun Instagramnya @jazilulfawaid_real, Minggu, 12 Juni.

 

Jazilul nampak memamerkan poster bergambar Ketua Umum Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres dan cawapres lengkap dengan logo PKB dan PKS di sudutnya.

 

“Bersatu untuk umat. Capres dan cawapres 2024. Koalisi Semut Merah,” demikian tulisan yang disematkan di bagian tengah poster tersebut.


Reaksi & Komentar

فَإِن طَلَّقَهَا فَلَا تَحِلُّ لَهُ مِن بَعْدُ حَتَّىٰ تَنكِحَ زَوْجًا غَيْرَهُ ۗ فَإِن طَلَّقَهَا فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا أَن يَتَرَاجَعَا إِن ظَنَّا أَن يُقِيمَا حُدُودَ اللَّهِ ۗ وَتِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ يُبَيِّنُهَا لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ البقرة [230] Listen
And if he has divorced her [for the third time], then she is not lawful to him afterward until [after] she marries a husband other than him. And if the latter husband divorces her [or dies], there is no blame upon the woman and her former husband for returning to each other if they think that they can keep [within] the limits of Allah. These are the limits of Allah, which He makes clear to a people who know. Al-Baqarah ( The Cow ) [230] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi