PM Benjamin Netanyahu Sebut Ali Khamenei Terobsesi Hancurkan Israel daripada Membangun Iran

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan dalam pesan langsung kepada warga Iran, pada Selasa, 12 November 2024, bahwa pemerintahan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei lebih takut kepada rakyat Iran daripada Israel.”Itulah sebabnya mereka menghabiskan begitu banyak waktu dan uang untuk mencoba menghancurkan harapan dan mengekang impian Anda,” kata Netanyahu dalam pesan video, dikutip dari Middle East Monitor, Rabu, 13 November 2024.

“Baiklah, saya katakan kepada Anda ini: Jangan biarkan impian Anda mati. Saya mendengar bisikan: Perempuan, Kehidupan, Kebebasan. Zan, Zendegi, Azadi,” katanya, mengacu pada gerakan hak-hak perempuan di Iran.

ADVERTISEMENTS

Jangan putus asa, kata Netanyahu, dan ketahuilah bahwa Israel dan negara-negara lain di dunia bebas mendukung rakyat Iran, terutama perempuan.

ADVERTISEMENTS

Dalam pesannya, ia juga merujuk pada serangan rudal balistik Iran pada 1 Oktober terhadap Israel, dengan mengatakan bahwa serangan itu menghabiskan sekitar US$ 2,3 miliar (Rp 36,2 triliun) dari uang rakyat Iran, yang berharga, tetapi menyebabkan kerusakan kecil di Israel.

ADVERTISEMENTS

Israel diketahui membalas serangan Iran pada 26 Oktober 2024.

ADVERTISEMENTS

Netanyahu telah menyampaikan seruan sebelumnya yang ditujukan langsung kepada rakyat Iran, serta kepada warga sipil di Gaza dan Lebanon.

ADVERTISEMENTS

Ia mengatakan kehidupan di Iran bisa berbeda jika negara itu bebas dan dana dapat digunakan untuk pendidikan, jalan, air, dan rumah sakit, bukan perang.

ADVERTISEMENTS

“Tetapi itulah yang disangkal rezim Khamenei setiap hari. Mereka terobsesi untuk menghancurkan Israel, daripada membangun Iran,” ucap Netanyahu.

“Saya tahu Anda tidak menginginkan perang ini. Saya juga tidak menginginkan perang ini. Rakyat Israel tidak menginginkan perang ini.”

Exit mobile version