Jumat, 15/11/2024 - 08:25 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Polda Banten Ungkap Penipuan Penggelapan Proyek Jas Almamater Kampus Rp. 45,47 Miliar

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Banten menangkap TS, 44 tahun seorang karyawan swasta, tersangka tindak pidana penipuan dan penggelapan pengadaan jas almamater fiktif senilai Rp 45,74 Miliar Direktur Reskrimum Polda Banten Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Dian menyatakan TS dicokok pada Ahad dini hari, 15 September 2024 pukul 01.00 WIB.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

“Penyidik melakukan upaya paksa dengan membawa saksi dan penggeledahan serta dibawa ke Polda Banten untuk dilakukan pemeriksaan sebagai saksi, kemudian ditetapkan sebagai tersangka serta dilakukan penangkapan dan penahanan,”kata Dian dalam siaran tertulis diterima Tempo Selasa, 17 September 2024.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Kemudian terhadap barang bukti yang didapat dari hasil penggeledahan dilakukan penyitaan.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Adapun modus operasi dilakukan TS adalah menguntungkan diri sendiri dengan cara pengadaan almamater fiktif. “Motif Menguntungkan diri sendiri dengan modus meminta sejumlah modal untuk pekerjaan pengadaan jas almamater fiktif dengan memperlihatkan kontrak kerjasama pengadaan jas almamater dari sejumlah kampus,” kata Dian.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Atas dasar tersebut korban menyerahkan sejumlah uang kepada tersangka TS secara bertahap, kemudian pelaku menyerahkan sebagian modal kepada korban seolah-olah uang tersebut adalah keuntungan padahal menurut pengakuan tersangka uang tersebut adalah uang yang dipergunakan untuk dibayarkan kepada korban adalah milik korban,” katanya. 

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Kronologi Peristiwa 

Berita Lainnya:
Tim Hukum Pramono-Rano Somasi Budi Arie Terkait Sosok T
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Penipuan dan penggelapan ini bermula pada Juli 2023. TS mendatangi sejumlah kampus perguruan tinggi dan mengatakan kepada pihak kampus bahwa ia adalah pengusaha konveksi dan mendapatkan dana hibah dari luar negeri.

“TS mengatakan kepada pihak kampus akan memberikan hibah jas almamater dan memberikan hibah berupa uang sekitar empat puluh juta rupiah,”kata Dian.

Setelah pihak kampus setuju, TS meminta untuk menandatangani kontrak kerjasama pengadaan jas almamater. Draf kerjasama itu dibuat oleh TS. Dia mengatakan, kontrak kerjasama itu hanya formalitas agar pihak pemberi hibah percaya bahwa CV. Galery Tika Jaya sering mengadakan kerjasama serta tidak akan berakibat hukum.

“Pihak kampus menandatangani kontrak kerjasama pemesanan jas almamater, setelah mereka mendengar pernyataan TS yang mengaku sebagai Direktur CV.Galery Tika Jaya,” kata Dian.

Dian menjelaskan, dengan dokumen kontrak kerjasama  antara CV Galery dengan kampus itu, TS mulai mengelabui Supriyadi, yang bersangkutan adalah korban penipuan TS.

“Tersangka TS mengatakan kepada Supriyadi butuh modal untuk membuat pesanan jas almamater. Untuk meyakinkan korban, TS menunjukan kontrak fiktif kerjasama CV Galery dan kampus,” kata Dian.

Korban Supriyadi pun percaya dan bersedia memberikan modal secara bertahap kepada TS.

Selanjutnya tersangka TS membuat berita acara fiktif  seolah-olah pihak kampus meminta pesanan diubah. Dengan modal berita acara fiktif itu, TS menemui Kunal Gobindram dari Toko Maniez Textil. Berikutnya TS membuat kerjasama dengan Toko Maniez Textil untuk pembuatan jas almamater sesuai kontrak, dengan rekening pembayaran ke rekening atas nama Astri Damayanti, karyawan Toko Maniez Textil.

Berita Lainnya:
Indonesia Resmi Mulai Proses Gabung BRICS

TS kemudian sering berbohong kepada Supriyadi dengan mengatakan seolah-olah pihak kampus yang mengubah pesanan dan kerjasama dengan Toko Maniez Textil. Atas dasar berita acara kerjasama itu, Supriyadi yang tanpa tahu telah dibohongi pun mulai mengirim uang untuk membuat pesanan jas almamater ke rekening Astri Damayanti.

Supriyadi rupanya telah mentransfer uangnya sebagai pinjaman modal kepada TS untuk mengerjakan pesanan jaket almamater senilai lebih dari Rp 45,74 miliar.

Uang itu disebutkan Dian merupakan uang modal pembuatan jas sebesar Rp 40,30 miliar dan uang fee yang sudah diberikan kepada TS sebanyak Rp 5,44 miliar. 

“Korban mengalami kerugian yaitu uang modal dan fee yang tidak kembali sebesar lebih dari empat puluh lima miliar rupiah,”kata Dian.

Untuk kerugian di wilayah hukum Polda Banten sebesar Rp 11.22 miliar ditambah fee kepada Sulawati Fauzi sebesar Rp. 5,44 miliar. Jadi kerugian yang dialami korban untuk di wilayah hukum Polda Banten adalah sebesar Rp 16.63 miliar dan di luar wilayah hukum Polda Banten sebanyak lebih kurang Rp 29.11 miliar.

1 2

Reaksi & Komentar

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ البقرة [45] Listen
And seek help through patience and prayer, and indeed, it is difficult except for the humbly submissive [to Allah] Al-Baqarah ( The Cow ) [45] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi