BANDA ACEH – Direktur Jenderal Roscosmos, badan ruang angkasa Rusia, mengancam akan memusnahkan separuh Eropa dengan rudal nuklir.
Hal ini dinyatakan Dmitry Rogozin sebagai respons atas sanksi global yang makin menekan Rusia dan para elitnya.
Bawahan Presiden Rusia Vladimir Putin itu membeberkan kekuatan rudal RS-28 Sarmat berjuluk Satan II, yang diklaim tak akan bisa dihentikan.
Dilansir TribunWow.com dari The Sun, Selasa (6/6/2022), Rogozin membuat peringatan ini setelah menteri luar negeri Rusia Sergei Lavrov dilarang melakukan perjalanan ke Serbia karena terdampak sanksi.
Ia mengecam Bulgaria, Rumania dan Montenegro yang menutup ruang udara mereka untuk menghentikan perjalanannya .
Politikus itu juga memperingatkan negara-negara tersebut tidak akan dapat menghentikan rudal RS-28 Sarmat milik Rusia jika sudah diluncurkan.
“Apakah anda tahu apa yang baik tentang Sarmat?,” kata Rogozin.
“Itu tidak akan meminta izin terbang dari pengecut Bulgaria, pendendam Rumania dan Montenegro – yang mengkhianati sejarah kebersamaan kita.”
Dia memperingatkan hal yang sama akan berlaku untuk Swedia yang akan bergabung dengan NATO.
Tapi ancaman Rogozin ke Eropa justru memicu hujan hinaan dan meme yang mengejeknya.
Dalam upaya terakhirnya untuk menakut-nakuti oleh Rusia, Rogozin menyoroti lubang sedalam 26 kaki yang dibuat menggunakan nuklir Satan-2 tanpa hulu ledak atom di tempat latihan di Kamchatka.
“Dengan muatan nuklir, kawah seperti itu di lokasi musuh akan terlihat bagus, sangat besar dan sangat dalam dan (bermuatan) radioaktif,” ujar Rogozin.
“Dan bukan hanya satu, tetapi sebanyak rudal nuklir paling kuat di dunia akan dikirimkan ke wilayah musuh. Dan kita akan segera memiliki hampir 50 Sarmat untuk tugas tempur.”
“Tinggal menasihati para agresor untuk berbicara lebih sopan dengan Rusia.”
Menjulang dari blok menara 14 lantai, senjata nuklir ini diketahui mampu menyerang target dengan kecepatan hampir 16.000 mph.
Rudal seberat 208 ton ini diklaim dapat membawa 15 hulu ledak dan berpotensi melenyapkan wilayah seluas Inggris dalam satu ledakan.
Rudal Satan-2 Lebih Kuat dari Bom Hiroshima-Nagasaki
Rusia melakukan uji coba peluncuran rudal balistik antar benua di tengah memanasnya konflik dengan Ukraina, Rabu (20/4/2022).
Presiden Rusia Vladimir Putin membanggakan rudal tersebut sebagai senjata yang tak bisa dihentikan.
Bahkan, misil tersebut dikatakan memiliki kekuatan penghancur 1.000 lebih besar dibanding bom nuklir Hiroshima-Nagasaki saat perang dunia kedua.
Dikutip TribunWow.com dari Russia Today, Kamis (21/4/2022), militer Rusia melaporkan Rudal Balistik Antar Benua RS-28 Sarmat Rusia telah sukses diluncurkan dari kosmodrom Plesetsk di utara negara.
Peluncuran ini adalah yang uji pertama dari serangkaian uji coba yang diperlukan untuk mengadopsi senjata baru oleh pasukan strategis Rusia.
Disebutkan bahwa rudal itu terbang melintasi seluruh negeri, mendarat di lokasi uji coba di Timur Jauh Rusia.
“Hulu ledak inert mendarat di area yang ditentukan di tempat pelatihan Kura di Semenanjung Kamchatka,” bunyi pernyataan militer Rusia.
Rudal strategis berbasis silo baru ini rencananya akan menggantikan ICBM Voevoda R-36M/R-36M2.
Dibandingkan dengan pendahulunya, Sarmat dapat membawa lebih banyak senjata, serta dilengkapi dengan jenis hulu ledak baru, termasuk unit peluncur hipersonik.
Putin menyebut peluncuran itu sebagai peristiwa yang sangat penting bagi Rusia, dan memberi selamat kepada militer atas keberhasilan peluncuran uji coba.
“Sistem baru ini memiliki karakteristik taktis dan teknis terbaik dan mampu menembus semua pertahanan anti-rudal modern. Tidak ada analog di dunia dan tidak akan ada untuk waktu yang lama,” kata Putin.
“Senjata yang benar-benar unik ini akan memperkuat potensi angkatan bersenjata kita, secara andal memastikan keamanan Rusia dari ancaman eksternal dan membuat berpikir, mereka yang mencoba mengancam kita dalam hiruk pikuk retorika agresif.”
Uji coba rudal baru diharapkan akan selesai akhir tahun ini.
Setelah itu, Sarmat secara resmi akan memasuki layanan dan amunisi pertama akan dipasok ke pasukan rudal strategis negara.