Senin, 18/11/2024 - 18:59 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

PPP: Ada Operasi Pemenangan PSI yang Dilakukan Aparat

– Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy merespons isu suara PSI yang menanjak tajam beberapa hari terakhir. Katanya, operasi pemenangan PSI oleh aparat sudah ia dengar sebelum Pemilu 2024.

“Sejak sebelum Pemilu, saya mendengar ada operasi pemenangan PSI yang dilakukan oleh aparat. Dengan menarget kepada penyelenggara pemilu daerah agar PSI memperoleh 50 ribu suara di tiap kab/kota di Jawa, dan 20 ribu suara di tiap kab/kota di luar Jawa,” kata Romy dalam keterangannya, Minggu (3/3). 

Romy menambahkan, ini dilakukan dengan menggunakan dan membiayai jejaring ormas kepemudaan tertentu yang pernah dipimpin salah seorang Menteri. Hal ini untuk mobilisasi suara PSI coblos gambar. 

“Setidaknya itu yang saya dengar dari salah satu aktivisnya yang diberikan pembiayaan langsung oleh aparat sebelum Pemilu. Namun hal ini sepertinya tidak berjalan dengan mulus sehingga perolehan berdasarkan quick count (QC) jauh di bawah harapan lolos PT (parliamentary threshold),” katanya.

“Akurasi QC menurut pimpinan lembaga-lembaga survei senior adalah plus-minus 1%, sehingga untuk lolos PT 4% dibutuhkan setidaknya angka QC > 3%,” imbuhnya.

Artinya, kata dia, bila sebuah partai mendapat QC 3%, dalam real count dia dapat dibenarkan mendapat 4% atau bisa juga sebaliknya bisa dibenarkan jika hanya mendapat 2%. Sedangkan angka di seluruh lembaga survei, QC PSI tertinggi < 2,95%. Berikut pernyataan lebih detail Romy soal dugaan penggelembungan oleh PSI: Belakangan setelah coblosan, kami mendapat informasi ada upaya pelolosan PSI, dengan 2 modus:

1. Memindahkan suara partai yang jauh lebih kecil, yang jauh dari lolos PT kepada coblos gambar partai tersebut dan/atau;

2. Memindahkan suara tidak sah menjadi coblos gambar partai tersebut

Setelah melihat SiRekap beberapa hari terakhir, mulai muncul keanehan-keanehan yang disinyalir oleh beberapa surveyor seperti Prof. Burhan Muhtadi dan Yunarto Wijaya. Begitupun beberapa penggiat pengawalan pemilu sebagaimana mereka upload di status twitternya.

Suara PSI hingga Sabtu 2 maret 2024 pukul 19.07 berdasarkan Sirekap <a href=KPU. Foto: Dok. KPU” border=”0″ data-original-height=”360″ data-original-width=”640″ height=”225″ loading=”lazy” src=”https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjObZwhfxJSKvz-Y1D71JS7eojZpYCETb5U9rZBioeJ5hqS2nwVMyVqHG-4W4aVeTWJrgE1IkUbQ35DDMjyRC6_QjPKHwM02fGFg40NkFaFARf30Pmynn7KSQOSTtciZjoV-sjney8_gDKevLWPSo7PQpHqCf_75hH5hhDeJOdRS0DGrewh6nGMlxhrqy-5/w400-h225-rw/m90vd.jpg” title=”Suara PSI hingga Sabtu 2 maret 2024 pukul 19.07 berdasarkan Sirekap KPU. Foto: Dok. KPU” width=”400″/>
Suara PSI hingga Sabtu 2 maret 2024 pukul 19.07 berdasarkan Sirekap KPU. Foto: Dok. KPU

Begitu tajamnya kenaikan PSI dari beberapa TPS, sebagaimana dimuat di grafik akun X Prof. Burhan Muhtadi di mana terjadi kenaikan tajam yang menyimpang dari trend line. Bahkan ada yang input SiRekapnya dari 110 TPS menyumbangkan sekitar 19 ribu suara, yang berarti 173 suara per TPS.

Sampai-sampai hal ini trending di Twitter land sebagai “Partai Salah Input”. Kalau partisipasi pemilih diasumsikan sama dengan 2019, maka suara sah tiap TPS = 81,69% x 300 suara = 245 suara per TPS. 

Itu berarti persentase suara PSI = 173/245 = 71%, dan seluruh partai lain hanya 29%. Sebuah angka yang sangat tidak masuk akal mengingat PSI sebagai partai baru yang tanpa infrastruktur mengakar dan kebanyakan caleg RI-nya minim sosialisasi ke pemilih.

Penggelembungan suara PSI ini banyak terungkap, bukan di tingkat TPS, tapi diduga mulai di pleno tingkat kecamatan. Tangkapan layar form C1 di berbagai media sosial membandingkan antara SiRekap vs form C1 di antaranya:

Data Sirekap Sabtu (2/3) pukul 19.27 WIB. TPS 009 Bendoharjo, Gabus, Gerobogan, Jateng, suara PSI tertukar dengan suara tidak sah. Foto: Dok. KPU
Data Sirekap Sabtu (2/3) pukul 19.27 WIB. TPS 009 Bendoharjo, Gabus, Gerobogan, Jateng, suara PSI tertukar dengan suara tidak sah. Foto: Dok. KPU
Data Sirekap Sabtu (2/3) pukul 19.27 WIB. TPS 009 Bendoharjo, Gabus, Gerobogan, Jateng, suara PSI tertukar dengan suara tidak sah. Foto: Dok. KPU

• Misal akun X @kopididid melaporkan penggelembungan 6.900%. Prov Jateng, kab. Purworejo, kec. Gebang, desa Kroyo. Rekap desa PSI 0 suara. Tp di SiRekap terekam 69 suara.

• Akun X @kochenglatte bahkan, baru merekap 66 TPS semua angka PSI digelembungkan. 

Misal: 

(1) Provinsi Jabar, Kabupaten Indramayu, Kec. Anjatan, Desa Kedungwungu, TPS 016 suara PSI digelembungkan 1.600% dari 2 suara menjadi 32

(2) Sumsel, Kota Lubuk Linggau, kec. Lubuk Linggau II, Desa Karya Bakti, TPS 007, suara PSI digelembungkan 4.100% dari 1 suara menjadi 41 suara. Bahkan ada yang digelembungkan 5.100% seperti di Sumsel, kota Pagar Alam, kec. Pagar Alam Satan, desa Gunung Dempo, TPS 004, dari 4 suara menjadi 204 suara.

1 2

Reaksi & Komentar

وَلَئِنْ أَتَيْتَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ بِكُلِّ آيَةٍ مَّا تَبِعُوا قِبْلَتَكَ ۚ وَمَا أَنتَ بِتَابِعٍ قِبْلَتَهُمْ ۚ وَمَا بَعْضُهُم بِتَابِعٍ قِبْلَةَ بَعْضٍ ۚ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُم مِّن بَعْدِ مَا جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ إِنَّكَ إِذًا لَّمِنَ الظَّالِمِينَ البقرة [145] Listen
And if you brought to those who were given the Scripture every sign, they would not follow your qiblah. Nor will you be a follower of their qiblah. Nor would they be followers of one another's qiblah. So if you were to follow their desires after what has come to you of knowledge, indeed, you would then be among the wrongdoers. Al-Baqarah ( The Cow ) [145] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi