Prabowo Ikut Disalahkan Saat Harga Beras Naik, Dedi Mulyadi: Dia itu Menhan

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Prabowo-dan-kang-dedi_375_211.webp” />BANDA ACEH – Politisi Partai Gerindra, Dedi Mulyadi kesal nama Prabowo Subianto ikut dikait-kaitkan soal naiknya harga beras. Ia mengaju bingung dengan tuduhan netizen kepada paslon 02 Prabowo-Gibran. “Harga beras naik kok yang disalahkan Pak Prabowo? Pak Prabowo itu saat ini Menteri Pertahanan bukan Menteri Pertanian,” kata Dedi Mulyadi dalam kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi, dikutip Jumat (1/3/2024). Mantan suami Anne Ratna Mustika itu menilai masyarakat bak merasakan kiamat karena harga beras naik. Padahal menurutnya jika yang naik adalah harga skincare hingga rokok, masyarakat tidak berkeluh kesah akan hal tersebut. Ia mnyebut masyarakat harus dapat mengatur keungan. Menurutnya masyarakat masih banyak yang hidup tidak bisa mengatur keuangan. “Harga skincare, rokok, HP, motor, baju naik diam saja tetap pada beli, giliran harga beras yang naik ribut semuanya serasa dunia mau kiamat,” ujarnya. Ia kembali menyinggung soal kebutuhan masyarakat atas rokok dan skincare. Dedi mencontohkan, banyak orang yang rela membeli skincare dengan harga minimal Rp150 ribu perbulan. Lalu, lanjutnya, banyak punya yang memberli rokok minimal Rp20 ribu untuk satu bungkus perhari. “Tapi harga skincare naik yang tidak ada kaitannya dengan kehidupan diam saja. Harga handphone naik diam saja, harga rokok naik diam saja, harga baju naik diam saja, harga mobil, harga motor naik diam saja. Enggak ribut,” ungkapnya. Ia juga menyinggung soal perilaku orang Indonesia tentang gaya hidup. “Di kita itu suka terbalik, mending makan hanya pakai sambal daripada tidak pakai gelang,” ungkap Dedi. Jokowi Soal Harga Beras Presiden Republik Indonesia Joko WIdodo (Jokowi) menanggapi terkait harga beras yang disebut-sebut masyarakat tengah melambung tinggi. Menurut Jokowi, harga beras kini sudah relatif stabil. Jokowi pun meminta untuk mengecek langsung ke pasar apakah harga beras benar masih mahal seperti yang disebutkan. “(Harga beras masih mahal?) Coba dicek. Jangan menginformasikan seperti itu loh ya. Coba cek di Pasar Induk Cipinang. Cek,” kata Jokowi kepada wartawan saat ditanya perihal harga beras yang masih mahal. Hal ini disampaikan Jokowi usai membuka Rapim TNI-Polri 2024 di GOR Ahmad Yani Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024). “Coba dicek lagi ke Pasar Johar. Ini pasar beras harus dicek. Coba kalian datang ke Pasar Cipinang cek harganya turun atau naik. Cek di Pasar Johar naik apa tidak, turun atau tidak,” imbuh Jokowi. Jokowi pun mengaku bahwa ia setiap hari mengecek harga beras di pasaran. Ia mengklaim selalu mendapati angka-angka harga beras yang tengah berlangsung. “Karena harian itu saya cek dan saya selalu mendapatkan angka-angka (harga),” terangnya. Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan harga beras terjadi di setidaknya 179 kabupaten/kota. Rata-rata harga beras menyentuh angka mencapai Rp14.380 alias naik 2,92% dibandingkan Januari lalu. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan kenaikan harga beras terus terjadi pada awal Februari 2024. Pada pekan pertama Februari harga rata-rata beras naik 0,93% dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara itu, pekan kedua Februari harga beras naik 1,65% ketimbang Januari. “Jadi kita lihat di minggu ketiga Februari 2024 kenaikan harga beras mencapai 2,92% dibandingkan Januari 2024.” “Dan harga beras ini di minggu ketiga Februari 2024 secara rata-rata mencapai Rp14.380 per kilogram dan kenaikan harga beras ini terjadi 179 kabupaten/kota,” ungkap Pudji dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Senin (19/2/2024). Pudji pun mencatat harga beras di sekitar 20% wilayah Indonesia lebih tinggi dari harga rata-rata nasional pada pekan ketiga Februari 2034. Kenaikan harga beras pun cukup drastis pada minggu sebelumnya. “Jadi kalau kita lihat terlihat bahwa harga beras di Februari minggu ketiga meningkat cukup tinggi dibandingkan minggu kedua Februari 2024 (naik dari Rp14.166 per kilogram ke Rp14.380 per kilogram),” jelasnyaSumber: tvOne

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version