Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco menyebut bahwa presiden terpilih Prabowo Subianto sedianya telah meminta Partai Nasdem untuk mengirimkan nama kadernya dalam rangka penyusunan kabinet pemerintahan mendatang. Namun, dia menyebut partai yang diketuai oleh Surya Paloh itu memilih tak mengirimkan nama kadernya sekalipun tetap mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran satu periode ke depan.
“Ya, tadinya Pak Prabowo tetap minta, tetapi karena Nasdem menyampaikan bahwa tetap akan mendukung penuh pemerintahan walaupun tidak ada kader yang di kabinet,” kata Dasco, belum lama ini.
Untuk itu, dia menepis Partai Nasdem tidak mendapatkan jatah kursi di kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran, melainkan memang mengambil sikap untuk tak mengirimkan nama kader yang diusulkannya. Hal tersebut, kata dia, sebagaimana yang telah dikatakan langsung antara Ketua Umum Partai Nasdem kepada Prabowo Subianto selaku Ketua Umum Partai Gerindra.
“Bukan tidak mendapat kursi di kabinet. Jadi memang proses pertemuan antara Ketua Umum Nasdem (Surya Paloh) dan Ketua Umum Partai Gerindra pada waktu itu yang presiden terpilih Pak Prabowo Subianto, bahwa Nasdem akan mendukung penuh pemerintahan Prabowo-Gibran, tetapi tidak menempatkan menterinya di kabinet,” kata dia.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan Partai Nasdem tetap menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Prabowo Subianto meskipun memutuskan tidak mengambil bagian di kabinet.
“Nasdem tidak mengajukan daftar untuk duduk di kementerian, tapi Nasdem mengatakan bagian dari koalisi,” kata Muzani.
Menurut Muzani, Nasdem siap mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran. Dia menekankan, tidak masuk atau tidak ambil bagian dari susunan kabinet tidak berarti lantas Nasdem tidak menjadi bagian dari pemerintahan.
“Nasdem mengatakan bahwa tidak ambil bagian bukan berarti tidak menjadi bagian pemerintah,” jelasnya.