BANDA ACEH -Tindakan oknum tentara Israel yang melantunkan doa umat Yahudi di sebuah masjid di kamp pengungsian Jenin, Tepi Barat mendapat kecaman keras dari pemerintah Otoritas Palestina.
Jurubicara Kepresidenan Palestina, Nabil Abu Rudeineh dalam sebuah pernyataan pada Kamis (13/12) mengutuk tindakan tersebut sebagai penistaan yang sangat memalukan.
“Penodaan yang dilakukan pasukan pendudukan Israel terhadap sebuah masjid di kamp Jenin adalah tindakan yang memalukan dan terkutuk,” tegasnya, seperti dimuat AFP.
Rudeineh juga memperingatkan jika aksi penistaan agama oleh tentara Israel terus berlanjut, maka perluasan eskalasi ke dalam perang agama di kawasan mungkin tidak bisa dihindari.
“Api perang agama yang ingin dikobarkan Israel tidak hanya terbatas pada wilayah Palestina saja, namun akan meluas ke seluruh dunia jika Israel tetap diam terhadap kejahatan dan pelanggaran hak-hak rakyat Palestina yang dilakukan Israel,” kata Rudeineh.
Dia juga menyerukan komunitas internasional termasuk Amerika Serikat agar berusaha keras menekan Israel sehingga berhenti melakukan banyak pelanggaran terhadap rakyat Palestina.
Rekaman video yang viral di media sosial menunjukkan tentara Israel ada di dalam sebuah masjid di kamp pengungsi Jenin menggunakan pengeras suara untuk membacakan Shema Yisrael, sebuah doa utama dalam Yudaisme.
Detik-detik sebelum akhir video, tawa terdengar saat pasukan berjalan keluar masjid dan lagu Hanukkah terdengar dari pengeras suara.
Tidak jelas kapan rekaman itu dibuat, tetapi pasukan Israel terlibat dalam serangan mematikan di Jenin pekan ini dan dilaporkan telah menewaskan 11 warga Palestina yang ada di sana.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim pihaknya telah memecat para tentara yang terlibat dalam video tersebut.
“Langkah-langkah akan diambil sebagaimana mestinya terhadap mereka yang tidak bertindak sesuai dengan nilai-nilai IDF (tentara),” kata Juru bicara Angkatan Darat Daniel Hagari.
Sejak perang meletus 7 Oktober lalu, Israel telah melakukan serangan membabi buta di Jalur Gaza, termasuk menargetkan objek sipil seperti rumah sakit dan tempat ibadah.
Kementerian Purbakala Hamas di Gaza menyebut lebih dari 100 masjid telah dihancurkan oleh serangan udara Israel