SINABANG – Program Rencana Pembayaran Bertahap (Rehab) adalah inovasi BPJS Kesehatan dalam memberikan kemudahan bagi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk pembayaran tunggakan iuran.
Program yang diharapkan dapat menjadi solusi bagi peserta JKN dalam pembayaran tunggakan iuran tersebut memiliki tiga keuntungan, yaitu pembayaran ringan, caranya mudah, dan menjadi solusi agar status kepesertaan aktif kembali.
Sutarno (73) merupakan salah satu peserta Program JKN segmen pekerja bukan penerima upah (PBPU) yang telah mengikuti Program Rehab untuk pelunasan iuran JKN dirinya dan keluarga. Pria kelahiran tahun 1949 yang sehari-harinya berprofesi sebagai pedagang tersebut mengaku jika selama ini dirinya telah menunggak iuran JKN lebih dari 24 bulan.
“Saat menunggak iuran JKN, saya beberapa kali dihubungi oleh pihak BPJS Kesehatan dan ketika ditawarkan untuk ikut Program Rehab ini saya langsung tertarik karena bisa bayar iuran yang telah menumpuk banyak dengan cara dicicil,” ungkap Sutarno.
Dirinya mengaku setelah adanya penjelasan lebih lanjut dari pihak BPJS Kesehatan dirinya dan istri sepakat untuk ikut ke Program Rehab dan memilih cicilan pembayaran selama tiga bulan.
“Saat itu tunggakan iuran saya sekitar satu juta lebih, sehingga tentu saja sangat berat untuk dibayarkan sekaligus. Tetapi kalau tidak saya bayar maka saya dan istri tidak bisa mendapatkan manfaat layanan dari Program JKN,” jelas pria paruh baya tersebut.
Sutarno juga mengungkapkan jika saat ini dirinya dan istri sudah lunas membayar cicilan iuran JKN dan telah mendaftar kembali ke segmen penerima bantuan iuran (PBI). Sebagai warga dari Desa Baturalang, Kecamatan Teupah Seulatan, Kabupaten Simeulue, Sutarno sangat bersyukur dengan adanya pembiayaan untuk iuran JKN dari pemerintah daerah sehingga dirinya dan keluarga dapat kembali terdaftar sebagai peserta JKN.
“Kami sangat senang karena telah menjadi peserta JKN lagi, karena kita tidak pernah tahu kapan sakit akan datang apalagi kami sudah memasuki usia senja tetapi sekarang kami menjadi lebih tenang karena sudah bisa pakai kartu ini (red: kartu JKN) untuk berobat jika sakit,” ujar Sutarno.
Saat ditanyai harapannya untuk Program JKN, dengan haru Sutarno mengatakan jika dirinya sangat berharap banyak terhadap program tersebut karena mahalnya biaya rumah sakit menjadi kendala apabila dirinya dan istri diserang penyakit.
“Kita sebagai manusia pasti tidak ingin sakit. Tetapi jika sakit disaat tidak memiliki JKN, itu menjadi hal yang paling kami takutkan. Sekarang setelah kami lunasi tunggakan iurannya, Program JKN ini menjadi harapan kami apabila sakit kelak,” kata Sutarno.[]
Editor : Biro Meulaboh.