“POPDA XVII ini waktu yang tepat mencari talenta muda berbakat untuk menjadi bintang sepakbola Aceh kedepannya,” katanya kepada Orinews, Senin, 8 Juli 2024.
Walaupun demikian, kata Irfansyah, masih banyak perlu dibenahi agar bakat talenta muda ini bisa keluar dengan maksimal. Salah satunya dilatih oleh pelatih yang memiliki lisensi.
Saat ini kata Irfan, PSSI Aceh sudah mengadakan lisensi pelatih yang ada di Kabupaten/Kota. Di POPDA, banyak sekali pelatih yang sudah mendapatkan lisensi mendapatkan posisi jabatan yang berbeda-beda di Kabupaten/Kotanya.
“PSSI Aceh meminta agar talenta muda yang sedang bermain di POPDA agar dipersiapkan juga oleh Kabupaten/Kota sejak dini, sehingga ketika adanya event olahraga seperti POPDA, POPWIL, PORA, dan PON talenta-talenta muda ini sudah matang,” katanya.
Menurutnya, POPDA juga waktu yang tepat mengevaluasi talenta muda ini agar dipersiapkan lagi kemampuannya untuk kedepannya.
Saat ini, kata Irfansyah, memang sudah banyak anak Aceh yang sudah bermain di Liga 2 hingga Liga 1. Namun, kedepan harus lebih banyak lagi talenta muda yang bisa terbang ke club-club besar di Indonesia.
Dengan demikian, Aceh akan terus melahirkan banyak atlit sepakbola yang siap dan matang bermain di liga besar.
“Ini semua kembali kepada Kabupaten/Kota untuk mempersiapkan talenta muda sejak dini, jika ingin sepakbola Aceh maju, maka talenta muda ini harus terus dipersiapkan dengan baik sejak sekarang, didepan banyak sekali event besar, maka mereka harus dipersiapkan dengan sangat matang,” pungkasnya.