BANDA ACEH – Kenaikan tiket Taman Nasional Komodo yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama balai taman nasional, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjadi Rp 3,7 juta menuai protes dari sejumlah pelaku pariwisata di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Aksi demo dan mogok kerja terus dilakukan. Penolakan juga dilakukan di dunia maya. Saat ini muncul sebuah petisi di laman change.org yang diprakarsai oleh seseorang bernama Marcus Antoni.
(Instagram)
Petisi berjudul ‘Penolakan Kenaikan Ticket Taman Nasional Komodo’ sampai saat ini sudah mengumpulkan lebih dari 8 ribu dukungan dan dapat terus bertambah selama masih bisa diakses.
Artis Ayu Anjani selaku pemilik usaha travel Anjani Trip di Labuan Bajo ikut mendukung penolakan kenaikan harga tiket Taman Nasional Komodo. Tidak dengan aksi mogoknya.
Karenanya demi nama baik Labuan Bajo dan kenyamanan tamu-tamu yang sudah jauh-jauh hari telah memesan perjalanan bersama Anjani Trip, ia tidak ikut aksi mogok melayani tamu.
Ayu Anjani (Instagram)
“Saya dukung demokrasi penolakan kenaikan harga tiket TNKomodo, tapi tidak dengan aksi mogoknya. Karena ini menurut saya bukan solusi,” ungkap artis beranak dua yang dikenal lewat sinetron-sinetron kolosol di awal tahun 2000.
“Dan ini pun menyangkut piring nasi staf-staf kami yang mayoritas adalah warga lokal Labuan Bajo. Dan demi kesejahteraan staf/kru lokal di perusahaan kami,” lanjutnya di Instagram Story.
Ayu Anjani bercerita 2 hari lalu ada turis mancanegara sudah datang dari jauh dengan bayangan akan menikmati perjalanan di Labuan Bajo harus menelan kekecewaan. Mereka tidak bisa makan. Semua rumah makan yang mereka lewati tutup.
Tak ada info kepada mereka ada aksi mogok mendadak. “Alhamdulillah sejak kemarin dan hari ini udah ada beberapa shop yang buka. Udah bisa order makanan kembali. Khusus wisatawan di Labuan Bajo bisa melalui @kawan_bikebajo ya,” beri tahu Ayu Anjani.
(ind)
Sumber: Tabloidbintang
