Sabtu, 16/11/2024 - 13:44 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Quo Vadis Zulkifli Hasan dan Presiden Jokowi?

Kegaduhan yang ditimbulkan Zulhas itu mengundang reaksi Presiden Jokowi. Ayah Gibran dan mertua Bobby itu pun menegur menterinya sambil memperingatkan agar Zulhas fokus bekerja.

“Kalau Menteri Perdagangan ya urus yang paling penting seperti yang saya tugaskan kemarin, bagaimana menurunkan harga minyak goreng,” kata Jokowi di Pasar Sukamandi, Kabupaten Subang, Selasa, (12/7) seperti dikutip banyak media.

Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga mengatakan acara Zulhas yang diributkan digelar hari Sabtu, di mana para pegawai pemerintah libur.

“Acara itu bukan acara pemerintahan atau kementerian, tetapi itu acara partai,” kata dia.

Ia menyebut Zulhas pun hadir sebagai Ketua Umum PAN meninjau acara PAN, yaitu PANsar Murah.

“Di acara itu Futri, putrinya hadir selaku pengurus DPP PAN dan Calon Legislatif PAN Dapil Lampung 1,” ujarnya.

Viva Yoga juga menyebut minyak curah kemasan itu dibeli oleh Futri dan tidak gratis. Barulah kemudian minyak goreng ini dibagikan oleh Futri di daerah pemilihannya.

“Hal ini tentu sikap yang baik karena dapat memberi manfaat bagi ibu-ibu di dapilnya,” kata dia.

Di samping itu, Viva Yoga menyebut sebagai ketua umum partai Zulhas tentu mengerti dan memahami rambu dan peraturan perundang-undangan.

“Tidak akan abuse of power, menyalahgunakan kekuasaan sebagai menteri. Kegiatan partai dilaksanakan pada saat hari libur,” ujarnya.

Sampai di sini, kita sudah bisa meletakkan duduk perkaranya. Pembelaan Viva Yoga tidak menyentuh adegan dalam video yang disoal publik. Kalau Zulhas bicara di depan kader PAN, kenapa perlu meyakinkan lagi kader itu untuk memilih Putri Zulhas di Pemilu nanti?

Teguran presiden kepada Zulhas juga hanya “lip service”. Zulhas bukan sekali ini merusak tatanan demokrasi. Sudah berulang kali melecehkan konstitusi negara. Tetapi malah diangkat juga menjadi Menteri Perdagangan RI.

Dan, Zulhas bukan satu-satunya menteri anggota kabinetnya, yang merusak demokrasi dan etika bernegara. Quo vadis Zulhas? Quo Vadis Presiden Jokowi? 

(Penulis adalah Wartawan Senior)

1 2

Reaksi & Komentar

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ البقرة [45] Listen
And seek help through patience and prayer, and indeed, it is difficult except for the humbly submissive [to Allah] Al-Baqarah ( The Cow ) [45] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi