Jumat, 15/11/2024 - 16:52 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Ramai Dihujat soal Dosa Melahirkan Anak Tak Berakhlak, Mahfud Klarifikasi: Kita yang Dosa, Bukan Ibunya

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Usai ramai dikritik warganet di media sosial, calon wakil presiden nomor urut 03, Mahfud MD akhirnya mengklarifikasikan pernyataannya yang menyebut bahwa dosa besar bagi ibu-ibu yang melahirkan anak tidak berakhlak.Pernyataan kontroversial ini disampaikan Mahfud MD saat menjawab pertanyaan seorang hadirin dalam acara Tabrak Prof di Lampung, Kamis (25/1/2024). 

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Mahfud menjelaskan bahwa maksud pernyataannya tersebut bukan ibunya yang berdosa. Melainkan, negara yang berdosa jika membiarkan ibu-ibu tidak mendapatkan pekerjaan dengan upah yang layak. Sehingga tidak dapat mendidik anaknya dengan baik.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Itu betul ya, itu konteksnya ada yang tanya dalam pertemuan seperti ini. Pak gimana pak, kalau ibu melahirkan anak tidak berakhlak. Saya bilang, ya dosa kita kalau membiarkan ibu itu melahirkan anak tak berakhlak, kita yang dosa, bukan ibunya yang dosa,” ucap Mahfud di Hotel Premiere, Pekanbaru, Riau, Senin (29/1/2024).

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Pasalnya, Mahfud menjelaskan, negara seharusnya bisa hadir memberikan perlindungan terhadap ibu-ibu agar bisa mendapatkan pekerjaan yang layak.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Menurut Mahfud, upah yang layak untuk ibu akan berdampak bagi pendidikan terhadap anak. Dengan upah yang layak, Mahfud berharap dapat berdampak positif pada pendidikan anak agar kelak menjadi berakhlak.

Berita Lainnya:
Polemik Uang Damai Menemui Titik Terang, Dua Oknum Polisi Terindikasi Memeras Supriyani
ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Oleh sebab itu, kata dia, ibu-ibu perlu diberikan lapangan pekerjaan yang layak dengan upah yang cukup. Hal ini agar bisa menumbuhkembangkan generasi yang lebih berakhlak baik.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Oleh sebab itu, saya katakan ibu-ibu  itu harus diberi pekerjaan yang layak, jangan sampai kerja pagi sampai sore. Upahnya tidak layak, tidak dilindungi oleh negara. Sehingga anaknya sesudah dilahirkan dibiarkan tidak dididik,” jelas Mahfud.

Mahfud kembali menegaskan, maksud pernyataan tersebut adalah agar ibu-ibu diberi kesejahteraan dalam bekerja. Dengan begitu, anak pun terdidik dengan baik jika kesejahteraan ibu telah tercipta.

“Sebab itu, kami katakan besok perlindungan ibu-ibu itu dari sudut ketenagakerjaan akan kita beri perhatian untuk lebih sejahtera agar anak-anak itu bisa dididik dengan baik dan berakhlak,” paparnya.

“Kalau ibunya sibuk cari kerja serabutan, ga jelas, upahnya ga jelas, itu ga mungkin mendidik anak nya dengan baik. Kan itu konteksnya,” tegas dia.

Sebelumnya, Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD diserbu kritikan netizen lantaran menyebut bahwa dosa besar bagi seorang Ibu melahirkan anaknya yang tak berakhlak.

Berita Lainnya:
Saat Projo Bela Budi Arie soal Kasus Judi "Online" di Kementerian Komdigi

Pernyataan Mahfud ini terungkap lewat video yang diunggahnya sendiri di akun TikTok pribadinya @mohmahfudmdofficial, pada Sabtu, 27 Januari 2024.

Dalam video tersebut, Mahfud yang menghadiri acara ‘Tabrak Prof! di Lampung’ menyoroti soal  akhlak dan etika anak muda dalam membangun bangsa. Ia menyebut seseorang yang tidak memiliki akhlak dan etika cenderung memiliki sikap yang koruptif.

“Siapapun orang yang tidak punya etika, akhlak, moral pasti dibelakangnya ada tindakan-tindakan korupsi yang dilakukan dalam berbagai bentuknya,” kata Mahfud dalam video tersebut.

Bahkan lanjut Mahfud, seorang ibu yang melahirkan anak yang tidak berakhlak dan beretika menanggung dosa besar terhadap bangsa Indonesia.

“Membiarkan emak-emak dan ibu-ibu untuk melahirkan anak-anak yang tidak berakhlak itu adalah satu dosa besar kepada bangsa ini, bangsa ini akan hancur manakala generasi mendatang itu tidak punya etika dan tidak punya akhlak” kata Mahfud.

Pernyataan ini pun menuai respons dari netizen, mereka kecewa dan tak habis pikir dengan pandangan Mahfud.


Reaksi & Komentar

كَيْفَ تَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَكُنتُمْ أَمْوَاتًا فَأَحْيَاكُمْ ۖ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ البقرة [28] Listen
How can you disbelieve in Allah when you were lifeless and He brought you to life; then He will cause you to die, then He will bring you [back] to life, and then to Him you will be returned. Al-Baqarah ( The Cow ) [28] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi