BANDA ACEH – Tokoh Fisika ternama dunia, Albert Einstein rupanya dahulu pernah memberikan kritikan pedas atas pendirian negara Israel di tanah Palestina pada 1948 lalu.
Einstein ternyata sudah lebih dulu mengkritiki soal hal tersebut sebulan sebelum Israel berdiri.
Dalam sebuat surat yang ditulisnya untuk Executive Director American Friends of the Fighters for the Freedom of Israel yaitu Shepard Rifkin.
Ia menyebut, berdirinya negara Israel di Palestina akan membawa bencata bagi kemerdekaan Palestina.
“Ketika bencana nyata dan terakhir menimpa kita di Palestina, yang pertama bertanggung jawab atas hal itu adalah Inggris dan yang kedua bertanggung jawab untuk itu, organisasi teroris yang dibangun dari barisan kita sendiri,” tulis Einstein.
Atas hal tersebut, Albert Einstein disebut tak mau menjalin hubungan dengan orang yang telah mengambil keuntungan dengan pendirian Israel.
Ia bersama 29 tokoh lainnya dari AS menuliskan surat terbuka untuk media The New York Times terkait hal tersebut.
Surat tersebut berhasil sampai dan diterbitkan di New York Times pada edisi 4 Desember 1948.
Dalam terbitan tersebut memuan judul ‘New Palestine Party: Visit of Menachem Begin and Aims of Political Movement Discussed.
Surat tersebut berisikan tentang pendirian Partai Harerut di Israel dan junjungan Perdana Menteri Israel Mencahem Begin ke AS.
Ia dan juga 29 ilmuan lainjua partai tersebut mirip dengan Partai Nazi. Bahkan menurutnya Partai Harerut juga disebut sebagai partai teroris.
“Partai Kebebasan di negara Israel yang baru dibentuk, sebuah partai Politik yang organisasi, metode, filosofi politiknya, dan daya tarik sosialnya sangat mirip dengan Nazi dan partai fasis,” tulisnya.
Sedangkan kunjungan Begin ke AS dianggap sebagai dukungan AS kepada partai tersebut agar menjalim hubungan yang erat antara Israel dan AS.
Hal itu dianggap akan mempengaruhi dan mengganggu kemerdekaan Palestina.
“Oleh karena itu, yang bertanda tangan di bawah ini, menggunakan cara ini untuk menyajikan secara terbuka beberapa fakta penting mengenai Begin dan partainya, dan mendesak semua pihak untuk tidak mendukung manifestasi fasisme terbaru ini,” lanjutnua.
Setelah surat tersebut terbit, seorang jurnalis Yvonne Ridley melakukan penelitian yang seolah menjadi ramalan tentang peristiwa yang terjadi kini.
Ia menyebut jika Albert Einstein merasa kesal dengan kekerasan yang terjadi saat pendirian negara Israel pada tahun 48 itu.
Hal itu lah yang membuat Albert Einstein tak pernah mau menginjakkan kakinya di Israel. Bahkan ia juga menolak tawaran untuk menjadi Presiden Israel pada 1952.
“Bagi Einstein, Israel terbentuk dari laras senjata, dinamit dan darah orang-orang Palestina,” ungkap Ridley.