Rantai Lepas, Gajah Jinak Rusak Kebun Warga Sampoiniet Aceh Jaya

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Empat kebun masyarakat di desa Ranto Sabon, Sampoiniet, Aceh Jaya rusak usai dimasuki gajah jinak, Rabu (26/07/2023) dini hari. FOTO/Humas CRU Sampoiniet

SAMPOINIET –  Empat kebun masyarakat di desa Ranto Sabon, Sampoiniet, Aceh Jaya rusak usai dimasuki gajah jinak, pada Rabu (26/07/2023) dini hari.

Koordinator CRU Sampoiniet, Samsul Rizal mengatakan, gajah betina bernama Johanna (27 tahun) tersebut lepas dari area tambat karena rantai di kakinya putus sekitar pukul 02.00 WIB. Diketahui, rantai tersebut berusia lebih delapan tahun.

ADVERTISEMENTS

Rizal menjelaskan, kebun warga yang dimasuki gajah tersebut berjarak 3km dari lokasi penambatan gajah.

ADVERTISEMENTS

“Sore tanggal 25 Juli mahout Sejahtera membawa Johanna ke lahan bekas kebun sawit sebab ada pakan alami yang disukai gajah di sana. Jaraknya sekitar 300 meter dari basecamp CRU Sampoiniet. Jarak dari lokasi penambatan ke kebun warga sejauh 3km,” ujar Rizal pada Senin (31/07/2023).

ADVERTISEMENTS

Kerusakan empat kebun warga tersebut meliputi tanaman dan fasilitas di dalamnya dengan taksiran kerugian mencapai 8.000.000 juta rupiah.

ADVERTISEMENTS

“Tanggal (27/07/2023) Tim Humas CRU Sampoiniet mencoba membangun komunikasi lagi untuk meminta pengurangan jumlah ganti rugi, sehingga mentok ganti ruginya 6.000.000 juta rupiah,” ungkap Rizal.

ADVERTISEMENTS

Rizal mengatakan kerugian tersebut akan ditanggung oleh CRU Sampoiniet dengan mengumpulkan uang pribadi dari gaji mereka.

ADVERTISEMENTS

“Saya sudah lapor ke BKSDA, tapi belum ditanggapi hingga sekarang,” pungkas Rizal.

Media ini juga coba menghubungi kepala BKSDA Aceh melalui saluran telepon dan Whatsapp untuk mendapatkan keterangan, namun belum ada tanggapan. (rf)

Exit mobile version