Senin, 18/11/2024 - 01:51 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Ray Rangkuti: Jokowi Minta Maaf dari Apa? Kan Selama Ini Pendukungnya Selalu Menganggap Dia Benar

BANDA ACEH – Menjelang masa akhir jabatannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan permintaan maafnya kepada seluruh rakyat Indonesia. Dalam ucapannya, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa dirinya beserta Wakil Presiden Ma’aruf Amin menyadari, bahwa mereka tidak mungkin dapat menyenangkan dan memenuhi harapan berbagai pihak.

“Di hari pertama bulan Kemerdekaan, bulan Agustus, kami dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Kiai Haji Ma’ruf Amin memohon maaf  yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini,” kata Presiden Jokowi dalam acara Zikir dan Doa Kebangsaan menjelang HUT ke-79 RI, yang diselenggarakan di halaman Istana Merdeka pada Kamis 31 Agustus 2024.

Usai permintaan maaf tersebut disiarkan, sejumlah pihak menyampaikan rasa terkejut mereka atas tindakan Presiden Jokowi tersebut.

Pasalnya, selama ini sebagian besar pendukung Presiden Jokowi selalu membenarkan keputusan apapun yang dikeluarkan sang Presiden.

“Saya terkejut, pak Jokowi minta maaf dari apa? Kan selama ini pendukungnya selalu menganggap dia benar,” ujar Direktur Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, dalam keterangan tertulis resminya pada Sabtu 3 Agustus 2024.

Menurut Rangkuti, permintaan maaf Presiden Jokowi ini tidak perlu dipermasalahkan apabila konteksnya pribadi.

Namun jika konteksnya sebagai pemimpin negara, maka Presiden Jokowi seharusnya memberitahukan faktor apa saja yang membuatnya sampai harus meminta maaf.

“Kalau permintaan maaf sebagai pemimpin negara, itu mekanismenya berbeda, itu nanti melalui Sidang Umum MPR tanggal 16 atau 18 Agustus 2024,” Jelasnya.

Sementara itu menurut pihak Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), permintaan maaf Presiden Jokowi ini dinilai sebagai permintaan maaf yang terlambat.

Pasalnya, sudah terlalu banyak kerusakan yang dialami Indonesia dalam masa pemerintahan Presiden Jokowi.

“Kami tidak ingin terlalu menghiraukan atau menganggap serius karena semuanya sudah cukup terlambat,” ujar Juru Bicara PDIP Chico Hakim dalam keterangannya pada Jumat 2 Agustus 2024.


Reaksi & Komentar

وَإِن طَلَّقْتُمُوهُنَّ مِن قَبْلِ أَن تَمَسُّوهُنَّ وَقَدْ فَرَضْتُمْ لَهُنَّ فَرِيضَةً فَنِصْفُ مَا فَرَضْتُمْ إِلَّا أَن يَعْفُونَ أَوْ يَعْفُوَ الَّذِي بِيَدِهِ عُقْدَةُ النِّكَاحِ ۚ وَأَن تَعْفُوا أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۚ وَلَا تَنسَوُا الْفَضْلَ بَيْنَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ البقرة [237] Listen
And if you divorce them before you have touched them and you have already specified for them an obligation, then [give] half of what you specified - unless they forego the right or the one in whose hand is the marriage contract foregoes it. And to forego it is nearer to righteousness. And do not forget graciousness between you. Indeed Allah, of whatever you do, is Seeing. Al-Baqarah ( The Cow ) [237] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi