Ridwan Kamil Tetap Tegar, Damping Tim SAR dalam Proses Pencarian Anaknya

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH -Sebagai ayah, Ridwan Kamil nampak berusaha tegar mendampingi proses pencarian putranya, Emmeril Khan Mumtadz, di Sungai Aare Kota Bern Swiss.

Ia juga menunjukkan ketegarannya meskipun menerima pukulan hebat putra sulungnya itu hilang dan belum ditemukan hingga hari ketiga pencarian.

ADVERTISEMENTS

Emmeril Kahn Mumtadz hilang di sungai Aare sekitar pukul 09.40 menit waktu Swiss pada Kamis, 26 Mei 2022. Saat itu Ridwan Kamil sedang melakukan kunjungan dinas di Inggris bersama delegasi dari Pemprov Jawa Barat.

ADVERTISEMENTS

Hingga kabar tersebut diterima, Ridwan Kamil masih tetap bertanggungjawab menyelesaikan tugasnya sampai tuntas meskipun pikirannya sudah was-was tentang kondisi sang putra.

ADVERTISEMENTS

Lebih lanjut, setelah bertemu dengan Dubes RI dan regu penyelamat, ayah Eril ini pun tetap berusaha tegar. Ridwan Kamil ingin fokus agar bisa mencurahkan segala pikirannya untuk menemukan si anak sulungnya.

ADVERTISEMENTS

Demikian disampaikan Dubes RI untuk Swiss Muliaman Hadad, dikutip dari Hops.id jejaring media suara.com, Minggu (29/05/2022).

ADVERTISEMENTS

“Bapak Gubernur Ridwan Kamil juga banyak memberikan pertanyaan-pertanyaan yang teknis ya, dan kemudian diberikan gambaran-gambaran mengenai topografi sungai, kekuatan arus sungai dan lain sebagainya,” katanya.

ADVERTISEMENTS

“Sehingga kemudian kita memperkirakan kira-kira possible spot dimana kira-kira bisa terjadi dan lain sebagainya,” lanjut Dubes RI untuk Swiss itu.

Sebagai informasi, KBRI di Swiss menerima kabar hilangnya putra sulung Ridwan Kamil selang 2 jam dari kejadian hanyutnya Eril di Sungai Aare.

Polisi sungai sudah berusaha melakukan tindakan darurat pencarian korban yang hanyut.

“Pukul 11.24 waktu Swiss KBRI Bern melalui saya menerima laporan hilangnya seorang warga negara Indonesia bernama Emmeril Kahn Mumtadz saat berenang di sungai Aare,” ungkapnya.

“Kejadian diperkirakan tejadi pada sekitar pukul 09.40 menit waktu Swiss, jadi selisih waktu Swiss dengan Indonesia itu 5 Jam. Jadi sekitar jam 14.40 WIB,” kata Dubes RI.

Setelah mendapatkan kabar tersebut, KBRI Bern pun langsung menuju lokasi pelaporan yakni di Freeboard Mazelee.

KBRI Bern beserta staff langsung bertemu dengan keluarga Ridwan Kamil pada pukul 12 siang waktu Swiss pada Kamis, 26 Mei 2022.

Setelah memperoleh keterangan lengkap, staff KBRI Bern pun langsung berupaya untuk melacak keberadaan Eril di tempat-tempat yang memungkinkan.

Selain di sepanjang aliran Sungai Aare, Staff KBRI juga mencari di kepolisian setempat, UGD-UGD di berbagai rumah sakit serta hotel tempat menginap di tengah kota Bern.

Pihak kepolisian Swiss pun sebelumnya sudah melakukan tindakan pencarian darurat sepanjang rute-rute renang dan sekitarnya, kurang lebih pada pukul 10 pagi waktu Swiss di hari kejadian.

Dubes RI juga memaparkan bahwa pihak berwenang di Swis juga sudah menyusun Tim SAR berjumlah 20 orang yang terdiri dari beberapa unsur regu penyelamat.

“Tim SAR yang berjumlah sekitar 20 orang, terdiri dari unsur polisi sungai, polisi medis, dan pemadam kebakaran,” tutur Muliaman Hadad.

Hingga kini TIM SAR dan keluarga Ridwan Kamil serta seluruh staff KBRI Bern terus berupaya melakukan pencarian Eril dengan berbagai cara.

Tim SAR mengatakan sudah menjadi tanggung jawab mereka untuk menemukan korban hanyut atau hilang yang berenang di Sungai Aare.

“Tim SAR bilang pencarian Eril itu prioritas, mereka gunakan berbagai macam metode,” katanya.

Menurut data tim SAR setempat, kasus korban yang hanyut atau hilang saat berenang di Sungai Aare, biasanya baru ditemukan dalam 3 hari. Atau yang paling lama, kemungkinan 99 persen baru ditemukan setelah 3 pekan.

Exit mobile version