BANDA ACEH – Seperti yang sudah diprediksi, mantan menteri keuangan Inggris Rishi Sunak keluar menjadi pemenang dalam kontes kepemimpinan Partai Konservatif yang berkuasa. Hasil ini secara otomatis membuat Sunak menjadi Perdana Menteri (PM) Inggris yang baru, menggantikan Liz Truss yang mundur secara dramatis setelah menjabat 44 hari.
Kemenangan Sunak datang pada Senin (24/10), atau beberapa hari setelah pengunduran diri pendahulunya, yang terjadi menyusul rencana pemotongan pajak yang buruk dan kebijakan putar balik yang menjerumuskan pasar ke dalam kekacauan.
Krisis ekonomi Inggris yang belum pernah terjadi sebelumnya telah menarik intervensi langka dari Bank of England.
Sunak dijadwalkan membuat pernyataan pertamanya pada pukul 14:30 (13.30 GMT/20.30 WIB), kata Graham Brady, anggota parlemen Konservatif. Brady dan komite anggota parlemen Torynya tahun 1922 telah menyelenggarakan pemilihan kepemimpinan cepat usai pengunduran diri Truss minggu lalu.
Brady telah diberi tugas untuk mengarahkan Inggris yang kini begitu terbelah akibat penurunan ekonomi. Kondisi ekonomi yang buruk di Inggris mengancam jutaan orang menjadi lebih miskin.
Satu-satunya penantang Sunak dalam kontes cepat kali ini adalah Penny Mordaunt, ketua DPR sekaligus mantan menteri pertahanan Inggris. Mordaunt hanya mendapat dukungan 30 anggota parlemen Konservatif, jauh lebih sedikit dibanding Sunak yang meraup hampir 150 pendukung.
“Keputusan ini adalah keputusan bersejarah dan menunjukkan, sekali lagi, keragaman dan bakat dari partai kami,” kata Mordaunt yang terlihat legawa saat mengundurkan diri dari perlombaan hanya beberapa menit sebelum pemenang diumumkan.
“Rishi mendapat dukungan penuh saya.”
“Ini adalah masa-masa yang belum pernah terjadi sebelumnya. Terlepas dari jadwal yang padat untuk kontes kepemimpinan, jelas bahwa rekan-rekan merasa kita membutuhkan kepastian hari ini, Mereka telah mengambil keputusan ini dengan itikad baik untuk kebaikan negara,” tambah Mordaunt.
Sunak dan Mordaunt kalah dari Truss dalam perlombaan sebelumnya, yang saat itu bertujuan mencari PM baru setelah Boris Johnson digulingkan. Johnson, yang juga sempat dijagokan dalam pemilihan terbaru, mundur dari jabatannya pada Juli, menyusul gelombang skandal ‘partygate’.
Sunak akan menjadi pemimpin kulit berwarna pertama di Inggris dan orang Hindu pertama yang menduduki posisi puncak. Dengan usianya yang baru 42 tahun, Sunak juga akan menjadi PM termuda dalam lebih dari 200 tahun sejarah Inggris.
Sunak, yang seorang jutawan dan mantan bos hedge fund, diperkirakan akan meluncurkan pemotongan pengeluaran yang dalam guna membangun kembali reputasi fiskal Inggris. Sunak bakal menjabat tepat ketika negara itu meluncur ke dalam jurang resesi, terseret oleh biaya makanan dan energi.
Dia juga akan mewarisi sebuah partai politik yang sudah retak di sepanjang garis ideologis, sebuah tantangan yang merusak nasib beberapa mantan pemimpin Tory.
Tory, sebutan lain untuk Partai Konservatif, telah mempertahankan mayoritas di parlemen Inggris. Ini berarti bahwa sebagai pemimpin partai, Sunak akan diangkat sebagai PM oleh Raja Charles III. []