BANDA ACEH – Kasus tewasnya Brigadir J dikediaman Ferdy Sambo terus bergulir selama tiga bulan terakhir.
Terbaru, sidang banding Ferdy Sambo ditolak sehingga dia tetap dipecat dari Polri.
Menyikapi kasus tewasnya Brigadir J yang menyeret Ferdy Sambo, Pengamat Politik Rocky Gerung turut angkat bicara.
Rocky Gerung menilai jika kasus yang menjerat Ferdy Sambo berbelit.
“Perkara Ferdy Sambo ini akan kompleks karena di dalamnya ada kepentingan yang makin lama makin berlapis-lapis,” ucapnya dikutip dari akun YouTube Rocky Gerung Official, Selasa (20/9/2022).
Lebih lanjut, Rocky Gerung menilai, kasus Ferdy Sambo terdapat unsur muatan politis yang kuat.
“Dan politisasi kasus ini masih akan terus berlanjut karena Ferdy Sambo mewakili satu kondisi yang betul-betul berantakan dan kita melihat pat gulipat, sogok menyogok, ancam mengancam itu terjadi di belakang kriminalnya Sambo,” ungkapnya.
“Ancam mengancam politik terjadi, intai mengintai jabatan juga terjadi,” sambungnya.
Ferdy Sambo pintu pembuka
Sementara itu, Rocky Gerung membeberkan, kasus Ferdy Sambo bisa melebar dan mengancam berbagai pihak.
“Tapi kasus Ferdy Sambo membuat kita bening melihat kerapuhan institusi itu sampai ke tingkat yang paling tinggi pada akhirnya,” jelasnya.
Tak hanya itu, Rocky Gerung melihat akan banyak pihak yang merasa panik jika kasus Ferdy Sambo sampai ke pengadilan.
“Banyak yang was-was ketika di pengadilan. Sambo akan menjadi semacam pintu untuk membuka korupsi-korupsi yang semakin menggila dalam peristiwa ini atau justru kasus ini akhirnya tidak bisa dibuka,” tegasnya.
Selain itu, Rocky Gerung berpendapat jika Ferdy Sambo memiliki kartu atas kasus yang kompleks tersebut.
“Sebagai tersangka Ferdy Sambo belum mengeluarkan kartu yang dia turunkan,” ungkapnya.
Kasus Ferdy Sambo mengancam agenda strategis nasional
Selain itu, Rocky Gerung melihat dengan berlarutnya kasus Ferdy Sambo tersebut dapat mengacaukan agenda strategis nasional.
Rocky Gerung menambahkan, banyak negara seperti Russia dan Ukraina yang justru khawatir datang ke Indonesia.
“Mereka pasti khawatir jika datang ke sini. Soalnya situasinya lagi kacau, keamanan sedang tidak baik-baik saja,” jelasnya.
“Nah kartu ini yang orang tunggu. Jangan sampai kartu itu memporakporandakan agenda politik Presiden Jokowi ada Pemilu, G20,” jelasnya.