Rocky Gerung: Sambo Pergi, Kaisar Judi Datang Silih Berganti

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Pengamat Politik dan Filusuf, Rocky Gerung. FOTO/Tangkapan Layar

BANDA ACEH – Sambo pergi, kaisar judi datang silih berganti. Begitulah judul video yang diunggah oleh pengamat politik Rocky Gerung.

Jurnalis senior, Hersubeno Arief dan Rocky Gerung terus mengikuti serta mendiskusikan soal kasus yang menimpa eks kadiv propam Irjen Ferdy Sambo.

ADVERTISEMENTS

Menurut Hersubeno Arief, dalam kasus ini Ferdy Sambo disebut sudah ‘selesai’ setelah yang bersangkutan di PTDH.

ADVERTISEMENTS

PTDH sendiri diartikan sebagai pengakhiran masa dinas kepolisian oleh pejabat yang berwenang terhadap pejabat Polri karena sebab-sebab tertentu.

ADVERTISEMENTS

Hersubeno Arief menilai karier serta kerajan Ferdy Sambo seharusnya sudah selesai di intitusi Polri.

ADVERTISEMENTS

Akan tetapi, ia ingat bahwa ada informasi tentang kakak pembina di ruang lingkup Ferdy Sambo.

ADVERTISEMENTS

Selain kakak pembina, Hersubeno Arief meyakini ada banyak adik-adik, dan anak asuh yang terlibat juga di dalamnya.

ADVERTISEMENTS

“Jadi bisa saja, Sambo pergi maka akan datang ‘The Next Sambo’. Itu saya kira menjadi persoalan dari penyakit endemik di tubuh Polri,” kata Hersubeno Arief, dalam video berjudul “WASPADA! SAMBO PERGI. KAISAR JUDI DATANG SILIH BERGANTI” yang diunggah pada Sabtu, 27 Agustus 2022.

Kemudian Rocky Gerung menanggapinya dengan kalimat ‘musim silih berganti, angin tetap ke utara’.

Rocky Gerung mengira, kasus Ferdy Sambo ini bukan hanya kejahatan semusim saja. Artinya, masih bisa lebih panjang lagi kasusnya.

“Ini memang endemi sudah berakar di situ. Bahkan kalau jadi pergantian Kapolri atau bahkan pergantian Presiden itu, kalau power relation-nya masih sama, itu artinya bagian-bagian yang tadinya dipangkas itu akarnya tidak terpotong, maka tumbuh lagi itu,” ujar Rocky Gerung.

“Dan itu menyangkut kulutur di kepolisian, kultur di DPR, dan kultur di Istana itu. Jadi kalau kita bikin segitiga itu ada istana punya kepentingan, polisi punya kepentingan, polisi punya kepentingan, nah di segitiga itulah berternak oligarki. Jadi begitu ini dihapus oleh oligarki bilang tunggu aja, nanti juga tumbuh lagi kan,” lanjutnya.

Sebelumnya, Rocky Gerung menyebut bahwa seharusnya Ferdy Sambo tidak boleh mengundurkan diri sebagai Kadiv Propam Polri ditengah bergulirnya kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Ferdy Sambo harusnya mempertanggungjawabkan semua perbuatannya, bukan malah justru mengundurkan diri seakan-akan tidak terjadi persoalan yang rumit.

Terlebih, Ferdy Sambo sendiri mempunyai pangkat yang tinggi yang mana sudah seharusnya memberikan contoh yang baik dalam menghadapi persoalan yang di hadapinnya.

Hal tersebut diucap Rocky Gerung dalam unggahan video berjudul “JALANI SIDANG ETIK. SAMBO HARUS DIHUKUM BERAT!” di kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Kamis, 25 Agustus 2022.

“Ya akhirnya persidangan Pak Sambo itu kan nanti jadi banyak elemen atau banyak variabel. Tadi soal etik itu benar-benar look kriminalnya itu adalah soal lain,” ucap Rocky Gerung.

“Tapi ada soal yang orang samar-samar lihat, bahwa posisi seseorang itu di dalam kedudukan tertinggi harus bertanggungjawab sampai akhir. Nggak boleh mengundurkan diri, itu terlarang itu kan. Kan orang bikin kesalahan itu dia mempertanggungjawabkan dulu baru dia minta konsekuensi, dipecat atau dimaafkan, dibui atau direhabilitasi, kan gitu,” sambungnya.

Kemudian Rocky Gerung menyinggung soal presiden yang juga tidak boleh mengundurkan diri di ujung masa pemerintahannya. Apalagi dianggap sudah gagal.

“Jadi itulah cara etika bekerja, etika itu sifatnya absolut dan yang absolut itu tidak mungkin di cicil, sekali bikin kesalahan etis yaudah terima tanggung jawabnya,” papar Rocky Gerung.

“Mau dia jenderal, mau dia kopral ya sama-sama. Fungsi dia adalah mempertanggungjawabkan,” tuturnya menambahkan.

Exit mobile version