Pada tahun 2018, Presiden Putin mengumumkan beberapa sistem persenjataan baru yang dikembangkan sebagai respons terhadap ancaman. Khususnya, sistem persenjataan tersebut termasuk rudal Sarmat.
Sistem persenjataan lain yang dikembangkan meliputi kendaraan luncur hipersonik Avangard, rudal balistik yang diluncurkan dari udara Kinzhal (Kh-47M2), rudal jelajah bertenaga nuklir Burevestnik (Skyfall atau SSC-X-9), torpedo atau kapal selam tanpa awak bertenaga nuklir dan otonom Poseidon (Status-6 atau Kanyon), serta sistem senjata laser untuk peperangan antariksa Peresvet.
Ada kemungkinan, atau bahkan mungkin saja, bahwa Sarmat dikembangkan sejak awal dengan kemampuan untuk meluncurkan hulu ledak lebih besar saat menyerang target pada jarak yang lebih pendek. Bahkan, ada kemungkinan bahwa Sarmat telah diuji dengan muatan yang bervariasi.
Jika Medvedev benar-benar menyinggung kemungkinan penggunaan hulu ledak konvensional besar yang diluncurkan menggunakan rudal, dunia mungkin bisa bernapas lega. Kita tidak sedekat kiamat nuklir seperti yang diperingatkan banyak analis. Namun, penggunaan rudal Sarmat dengan hulu ledak FOAB seberat 7 ton dapat melumpuhkan Ukraina dengan cukup cepat.