Kementerian Luar Negeri Rusia mengkritik pernyataan “anti-Rusia” yang dibuat oleh Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid, yang membela suara Israel untuk menangguhkan Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB.
Kementerian Luar Negeri Rusia menyesalkan pernyataan Lapid yang dibuat setelah pemungutan suara pekan lalu, dan menuding “Negeri Zionis ” mengambil keuntungan dari situasi di Ukraina.
“Ada upaya yang disamarkan dengan buruk untuk mengambil keuntungan dari situasi di Ukraina untuk mengalihkan perhatian masyarakat internasional dari salah satu konflik tertua yang belum terselesaikan – konflik Palestina-Israel,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia dilansir dari Haaretz pada Sabtu (16/4/2022) mengutip kantor berita Rusia TASS.
“Pernyataan Menteri Luar Negeri Israel memicu penyesalan dan penolakan,” tambah pernyataan itu menyorot komentar agresif Lapid.
Sebelumnya, Majelis Umum PBB memilih untuk menangguhkan Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia atas invasi ke Ukraina, setelah baru-baru ini melihat gambaran yang sangat mengerikan pasca Rusia mundur dari daerah-daerah utama di sekitar Kyiv.
Israel memberikan suara mendukung proposal tersebut, langkah paling signifikan yang telah diambilnya secara terbuka terhadap Rusia sejak perang dimulai.
Israel sebelumnya telah memberikan dukungan untuk kecaman Majelis Umum PBB terhadap Rusia beberapa minggu lalu.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan “invasi yang tidak dapat dibenarkan” Rusia ke Ukraina dan “pembunuhan warga sipil tak berdosa” adalah alasan Israel mendukung mosi tersebut.
Meski begitu, Lapid mengatakan pemungutan suara itu “tidak mengubah pandangan kami tentang Dewan Hak Asasi Manusia PBB, yang merupakan badan radikal, cacat moral, bias dan anti-Israel.”
Resolusi untuk menangguhkan Rusia dari badan hak tinggi PBB diperkenalkan oleh Amerika Serikat, Inggris, dan lainnya. Ada 93 suara setuju, 24 suara menolak dan 58 suara abstain.