– Nama mantan prajurit TNI, Kapten Ruslan Buton mendadak viral lantaran niatnya siap melawan KKB Papua dan akan turun demo bersama mahasiswa untuk menuntut mundur Presiden Jokowi 11 April 2022 nanti.
Sebelumnya Ruslan Buton sempat dipenjara karena membuat surat terbuka untuk meminta Presiden Jokowi mundur dari jabatannya.
Pada tahun 2021 lalu, saat menjadi bintang tamu di Youtube Refly Harun. Ruslan Buton sempat menceritakan sejumlah pengalamannya saat bertugas.
Ruslan Buton mengatakan, pernah satu ketika saat dirinya bertugas menjadi anggota TNI menjaga pos di Pulau Tali Abo
Di lokasi tersebut, ada smelter terpanjang, disebut tambang yang memiliki pelabuhan khusus.
Ketika itu dirinya menangkap lima Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China. Dia mengamankan pekerja asing tersebut lantaran tak memiliki dokumen resmi.
Kelima TKA China tadi sebut Ruslan Buton tidak mampu memperlihatkan surat-surat keimigrasian. Padahal, dokumen tersebut harus dibawa dan diperlihatkan jika ada pemeriksaan sama seperti di tempat pos tempatny berjaga.
Akan tetapi, kelima tak mengerti bahasa Inggris. Tak lama kemudian ada 2 oknum perwira yang mengatakan kelima TKA China tersebut tenaga ahli dari China. Ruslan Buton lantas heran karena tenaga ahli dari China tadi tak mampu berbahasa Inggris.
“Mereka itu saat diperiksa tak bisa komunikasi. Kemudian saya tanya pakai bahasa Inggris. Sama juga tak ada yang mengerti. Terus datang di oknum, katanya mereka dari China tenaga ahli. Saya bilang kalau dibilang tenaga ahli, kok ga bisa ngomong Inggris,” katanya dikutip Hops.ID Sabtu 9 April 2022.
Setelah itu kata Ruslan Buton, 2 perwira tadi meminta kelima TKA asal China tadi dibebaskan sambil menyerahkan satu plastik uang.
“Kemudian ada seorangnya sempat menawarkan uang sekantong plastik. Tapi saya jelas menolak hal itu. Jadi keduanya pulang lagi,” kata Ruslan.
Kemudian keesokan harinya, 2 oknum itu datang kembali sambil membawa dokumen fotocopy. Keduanya beralasan jika kelima TKA China itu sedang mengurus izin dengan proses yang cukup lama.
“Ya mereka beralasan masih proses perpanjangan. Itu mereka pakai dokumen kunjungan wisata. Terpaksa kami lepaskan,” kata Ruslan.
Ruslan Buton pun meminta kepada saudara sebangsa agar tidak menghianati bangsan sendiri. Dia tegas mengatakan sangat mencintai negara ini sepenuh hati.
“Jangan sampai terbersit sedikitpun khianati bangsa ini,” katanya.***