Sadis! Ternyata Begini Cara Panca Darmansyah Bunuh Keempat Anaknya di Jagakarsa, Si Bungsu yang Usianya Masih 1 Tahun Jadi Korban Pertama

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH  – Kasus pembunuhan 4 anak Jagakarsa, Jakarta Selatan terus menyedot perhatian publik. Pasalnya, keempat anak yang masih kecil tersebut dibunuh oleh ayah kandung mereka sendiri. 

Tak hanya itu, sang ibu, diduga dirawat di rumah sakit akibat Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dilakukan oleh pelaku. 

ADVERTISEMENTS

Terbaru, polisi mengungkap cara sang ayah, Panca Darmansyah dalam menghabisi nyawa keempat anaknya yang masih kecil-kecil itu. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro mengungkap, bahwa pelaku membekap keempat anaknya dengan sebuah bantal.  

ADVERTISEMENTS

 Menurut pengakuan Panca Darmansyah, ia membekapkan keempat anaknya secara bergantian.

ADVERTISEMENTS

 “Pengakuan si pelaku bahwa yang bersangkutan melakukan pembunuhan dengan cara membekap mulut satu persatu,” jelas AKBP Bintoro. “Setelah 15 menit tidak bernapas yang bersangkutan melakukan bergantian terhadap korban berikutnya,” kata Bintoro kepada awak media, Jakarta, Sabtu (9/12/2023). 

ADVERTISEMENTS

 Dalam keterangannya di hadapan polisi, Panca mengaku jika eksekusi pertama ia lakukan kepada anak bungsunya yang masih berumur 1 tahun. 

ADVERTISEMENTS

“Memang benar yang bersangkutan melakukan pembunuhan secara bergantian dimulai yang pertama anak yang paling kecil inisial A umur 1 tahun,” kata Bintoro. 

ADVERTISEMENTS

Setelah anak bungsunya diketahui tak lagi bernyawa, pelaku kemudian mengeksekusi anaknya yang berumur 3 tahun. Kemudian dilanjutkan dengan membekap anaknya yang berumur 4 tahun. 

Lalu yang terakhir dieksekusi adalah anak tertua yang berusia 6 tahun. “Dilanjutkan anak korban inisial A, juga anak umur 3 tahun, selanjutnya anak korban yang ketiga umur 4 tahun dan terakhir anak korban tertua umur 6 tahun,” sambungnya. 

Seperti diketahui, warga Gang Roman RT 04/03, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan dihebohkan dengan penemuan empat jasad di rumah kontrakan dengan kondisi telah membusuk. Keempat bocah tersebut adalah VS (6), S (4), A (3), A (1). 

Saat ditemukan, para korban dalam posisi berjajar di atas tempat tidur. Sementara ayah korban yang diduga sebagai pelaku, tergeletak di dalam kamar mandi dengan luka sayatan di lengannya. 

Selain itu juga ditemukan tulisan ‘Puas Bunda Tx For All’, yang diduga ditulis pelaku dengan darah. Panca Darmansyah selaku ayah kandung dari empat bocah itu akhirnya ditetapkan sebagai tersangka.

 “Polres Metro Jakarta Selatan telah melaksanakan gelar perkara dalam rangka penetapan tersangka inisial P dalam kasus pembunuhan empat orang anak yang terjadi Kebagusan, Jaksel,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro kepada awak media, Jakarta, Jumat (8/12/2023). 

Bintoro menuturkan penetapan tersangka terhadap Panca seusai pihaknya melakukan gelar perkara. 

Tak hanya itu, pihaknya turut serta melakukan pemeriksaan terhadap belasan saksi sebelum penetapan tersangka terhadap Panca. “Untuk alat bukti yang diperoleh keterangan saksi, ada 12 orang saksi yang telah dilakukan pemeriksaan penyidik,” ungkapnya.  

Diduga, kecemburuan terhadap istrinya yang membuat Panca Darmansyah tega menghabisi 4 empat anak kandungnya itu. 

Ketua RT 04 Yakub mengatakan, sebelum terjadinya peristiwa mengerikan tersebut, sang suami bernama Panca dengan istri berinisial D sempat cekcok. “Ada, awalnya ada keributan, hari Sabtu ada ribut suami istri, sempat ada mediasi, terus istrinya di rumah, suaminya ke saya,” katanya dikutip Kamis (07/12/2023). 

Akibat keributan tersebut, sang istrinya mengalami luka dan mengeluarkan darah dari hidungnya akibat penganiayaan yang dilakukan oleh suaminya hingga dilarikan ke Rumah Sakit. 

“Keluar darah istrinya dari hidungnya, terus dibawa ke rumah sakit,” lanjut Yakub. Menurut keterangan suami, kata Yakub, keributan tersebut diduga ada kecemburuan yang dialami pelaku terhadap istrinya.

 “Mungkin cemburu, karena kita ga tau ya, tapi kalau dari keterangan suaminya istrinya ada ‘main’ di kantornya,” ungkapnya. 

Tidak hanya itu, ada dugaan lain terkait KDRT yang dilakukan oleh pelaku yakni faktor ekonomi, pasalnya sang suami sudah lama tidak memiliki pekerjaan, dan sudah menunggak bayaran kontrakan. 

“Sampe sekarang 6 bulan ga di bayar (kontrakan). Awalnya kerja suaminya, kesini kesini nganggur suaminya,” papar Yakub. 

Disisi lain, salah satu tetangga menjelaskan, bahwa pelaku sempat membawa istrinya ke rumah sakit usai melakukan penganiayaan. “Pulang dari rumah sakit abis nganterin bininya, main biasa sama anaknya,” kata Titin. 

Titin mengaku, setelah kejadian KDRT itu, dirinya tidak pernah melihat anak anak tersebut, hingga akhirnya keempat bocah itu ditemukan tewas di dalam rumahnya.

 “Minggu sore masih keliatan, selebihnya ga keliatan,” tutupnya. Hingga saat ini, Polisi terus melakukan penyelidikan guna mengungkap kasus tersebut

Exit mobile version