BANDA ACEH -Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul ‘Ulama (PBNU) Kiai Said Aqil Sirodj menyinggung kenaikan harga BBM di sela-sela ceramah kebangsaan di depan ratusan Khotmin santri Ponpes Kempek, Cirebon.
Ia menyebut Bantuan Langsung Tunai (BLT) tak ubahnya seperti bagi-bagi permen dan hanya bersifat sementara.
“BBM naik, sudah pasti kebutuhan pokok ikut naik. Nelayan sepanjang pantura menjadi korban.
Solar untuk berlayar bukan saja naik, namun barangnya tidak ada. Itu kan kader NU semua. Bagi-bagi BLT juga bukan solusi bagi rakyat, seperti hanya untuk bagi-bagi permen. Sifatnya sementara,” katanya, Rabu (14/9).
Sebab, kenaikan harga BBM sangat berdampak kepada hajat hidup orang banyak. Terutama ekonomi lemah, karena otomatis akan dibarengi dengan kenaikan harga bahan pokok.
Sementara itu, terkait ceramah kebangsaannya, Said Aqil juga mengingatkan pondok pesantren memiliki peran penting dalam proses kebangsaan.
Santri dan santriwati pesantren adalah kader-kader bangsa yang disiapkan untuk menjadi pemimpin yang berkarakter Islam Kebangsaan. Menjadi pemimpin yang membawa nilai Islam ramah, dan menjunjung tinggi prinsip kemanusiaan.
Said Aqil Siroj juga merefleksikan, bahwa di Timur Tengah (jazirah Arab) sebagai dataran negeri yang mayoritas beragama Islam, hingga hari ini masih terus berkonflik dan saling serang sesama umat Muslim.
Untungnya di Indonesia kedamaian hidup berbangsa masih terjaga, karena pesantren-pesantren Nahdaltul Ulama terus menanamkan nilai Islam Wasathiyah (Islam Moderat) dan Ruhul Wathoniyah (Semangat Nasionalisme).