BANDA ACEH -Upaya rekonsiliasi yang didorong sejumlah pihak di momen Lebaran Idulfitri dinilai sebagai sesuatu yang positif.
Menurut aktivis senior, Muhammad Said Didu, rekonsiliasi sejatinya harus menjadi panggilan untuk bersatu menghadapi perusak bangsa, bukan sekadar meredakan ketegangan pasca Pilpres.
“Kalau rekonsiliasi untuk pemakluman terhadap kecurangan, keculasan, dan pembentukan dinasti, artinya move on untuk mengantarkan bangsa menuju kehancuran,” kata Said Didu, dikutip redaksi melalui akun X miliknya, Jumat (12/4).
Seruan move on dan rekonsiliasi, kata dia, seharusnya diiringi dengan upaya konkret memperbaiki demokrasi yang dirusak hasrat kekuasaan.
Rekonsiliasi yang digagas, sambungnya, harus membawa perbaikan bagi bangsa, bukannya bersepakat untuk melakukan kezaliman serta ketidakadilan.
“Rekonsiliasi yang diperlukan adalah bersatu untuk membuang perusak bangsa,” jelas mantan Sekretaris Kementerian BUMN itu.