Sabtu, 16/11/2024 - 07:51 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Sangat Disayangkan Mantan Pimpinan KPK Bambang Widjojanto jadi Kuasa Hukum Tersangka Korupsi

BANDA ACEH -Sangat disayangkan seorang mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto (BW) menjadi kuasa hukum gugatan praperadilan tersangka kasus tindak pidana korupsi, yaitu tersangka Mardani H. Maming.

Mardani H. Maming menjadi tersangka dalam kapasitas sebagai Bupati Tanah Bumbu periode 2010 hingga 2018. Saat ini Maming menjabat Ketua DPD PDIP Kalimantan Selatan dan Bendahara Umum PBNU.

Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam mengaku heran dengan sikap BW yang rela keluar dari Ketua TGUPP Provinsi DKI Jakarta untuk membela Maming yang saat ini sudah menjadi buronan KPK.

“Apalagi yang dicari oleh BW? Dari segi ketokohan dan ketenaran sudah tidak diragukan lagi, beliau mantan pimpinan KPK. Kemudian kalau urusannya soal uang saya kira yang bersangkutan sudah berlebih,” ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa siang (26/7).

Saiful menilai, lebih baik BW pensiun dan lebih memilih jalan menjadi negarawan atau cendikiawan, ketimbang memilih jalan membela tersangka tindak pidana korupsi.

Dalam pandangan Saiful, posisi BW yang pernah menjadi komisioner KPK mestinya lebih memilih netral dan tidak menjadi penasihat hukum dari tersangka korupsi.

Bacaan Saiful, selain kurang elok, akan dapat memberikan persepsi yang tidak baik bagi BW yang pernah menjadi pimpinan KPK.

“Publik melihat terdapat perubahan di sosok BW, mestinya yang bersangkutan kalau memang pada akhirnya membela tersangka koruptor, pada saat terdahulu tidak menwp-signup.php atau mengundurkan diri dari KPK,” pungkas Saiful.


Reaksi & Komentar

يَسْأَلُونَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيهِ ۖ قُلْ قِتَالٌ فِيهِ كَبِيرٌ ۖ وَصَدٌّ عَن سَبِيلِ اللَّهِ وَكُفْرٌ بِهِ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَإِخْرَاجُ أَهْلِهِ مِنْهُ أَكْبَرُ عِندَ اللَّهِ ۚ وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ ۗ وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّىٰ يَرُدُّوكُمْ عَن دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا ۚ وَمَن يَرْتَدِدْ مِنكُمْ عَن دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَٰئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۖ وَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ البقرة [217] Listen
They ask you about the sacred month - about fighting therein. Say, "Fighting therein is great [sin], but averting [people] from the way of Allah and disbelief in Him and [preventing access to] al-Masjid al-Haram and the expulsion of its people therefrom are greater [evil] in the sight of Allah. And fitnah is greater than killing." And they will continue to fight you until they turn you back from your religion if they are able. And whoever of you reverts from his religion [to disbelief] and dies while he is a disbeliever - for those, their deeds have become worthless in this world and the Hereafter, and those are the companions of the Fire, they will abide therein eternally. Al-Baqarah ( The Cow ) [217] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi